SuaraJogja.id - Melejitnya harga kontainer dalam sebulan terakhir membuat para eksportir di DIY menjerit. Barang produksi mereka mandeg di gudang penyimpanan dan gudamg pelabuhan akibat mereka tidak bisa mengirimkan barang ke luar negeri. Padahal di satu sisi permintaan barang asal DIY mengalami lonjakan.
Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki), Juju Ariyati mengungkapkan permintaan ekspor mebel dan kerajinan dari Indonesia sebenarnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Pihaknya ada kenaikan sebesar 20% permintaan berbagai produk mebel dan kerajinan dari Indonesia.
Kendati demikian salah satu kendala terbesar ekspor yang dilakukan oleh para pengusaha adalah minimnya kontainer untuk pengiriman barang ke negara para buyer. Space kontainer pengiriman barang sangat terbatas sehingga terjadi lonjakan Biaya pengiriman.
"Mulai bulan lalu ada peningkatan 300 persen biaya pengiriman,"ujar Kamis (10/6/2021) di Piyungan
Baca Juga: Sejumlah Gerai McDonald's Timbulkan Kerumunan, Satpol PP DIY Bakal Panggil Manajemen
Wanita pemilik perusahaan di area Piyungan ini menuturkan saat ini semua eksportir yang berasal dari DIY mengalami hambatan pengiriman tersebut. Akibatnya para pengusaha mengalami kerugian yang cukup besar mengingat barang mereka menumpuk di gudang.
Biaya pemeliharaan barang-barang Mereka pun mengalami peningkatan sehingga modal yang awalnya mereka bisa putar ternyata justru stagnan. Sedangkan pemerintah yang selama ini mereka harapkan untuk mampu mengatasi persoalan mahalnya biaya pengiriman ternyata masih belum ada tindakan nyata untuk mengatasi tersebut.
"Tetapi ini tidak bisa dibiarkan. Harus disiasati,"ujarnya.
Dengan kondisi seperti ini sebetulnya para pengusaha di Indonesia bisa menemukan para pembeli dari luar negeri yang benar-benar berkualitas. Menaikkan harga dari sisi pembeli memang menjadi satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Karena ia melihat para pembeli yang berkualitas akan memberikan kelangsungan usaha mereka sehingga tetap akan membeli barang-barang dari Indonesia meskipun harus menanggung ongkos kirim yang lebih besar. Namun untuk menaikkan harga dari sisi penjual sepertinya menjadi tidak mungkin.
Baca Juga: Kominfo DIY Ajak Generasi Milenial Tanamkan Nilai Pancasila lewat Lomba Tik Tok
Sebenarnya saat ini adalah posisi yang tepat untuk mengejar nilai ekspor dari tanah air. Mengingat negara tetangga seperti Malaysia saat ini masih berkutat dengan kebijakan mereka dalam penanganan covid 19. Malaysia saat ini masih memberlakukan sistem karena jumlah pasien covid 19 mengalami lonjakan yang cukup drastis.
Berita Terkait
-
Tarif Impor Naik? Mitsubishi Pilih Bermain 'Catur' Alih-Alih Panik
-
Sejumlah Hakim Ditangkap Kejagung Gegara Kasus Suap, DPR Minta Mahkamah Agung Berbenah
-
Sayangkan Hakim Ditangkap karena Kasus Suap, DPR Desak Kejagung Tindak Tegas: Hakim Nakal Ini
-
Sumber Dana Suap Hakim Pada Vonis Lepas Kasus Korupsi Minyak Goreng Terungkap, Siapa Dalangnya?
-
Susul Ketua PN Jaksel, Djumyanto Ikut Jadi Tersangka Kasus Vonis Lepas Terdakwa Korporasi CPO
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Hampir Tembus Rp2 Juta/Gram
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara