Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 11 Juni 2021 | 17:37 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Pixabay/geralt)

SuaraJogja.id - Klaster baru kembali muncul di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kali ini klaster tersebut muncul di objek wisata Pantai Drini. Sebagian pedagang di Pantai Drini dinyatakan positif usai mengikuti kegiatan bersih desa atau rasulan di wilayah mereka.

Panewu Tanjungsari Rahardian menuturkan, klaster rasulan tersebut muncul di Pedukuhan Wonosobo, Kalurahan Banjarejo. Ada 15 orang yang dinyatakan positif dan sebagian merupakan pedagang di Pantai Drini dan bahkan beberapa tokoh masyarakat juya terpapar.

"Itu lurah (Banjarejo) juga kena. Dukuh dan beberapa tokoh kena," ujarnya, Jumat (11/6/2021), saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pemda Gunungkidul.

Menurutnya upaya untuk mencegah atau melarang warga menggelar tradisi, warga selalu menyangkalnya. Warga selalu beralasan wisata saja dibuka namun mengapa tradisi akan dilarang. Maka pihaknya pun mengalami kesulitan untuk melarangnya.

Baca Juga: Duh! Kasus Covid-19 dari Klaster Lamaran di Sragen Bertambah

Karena merupakan kerumunan rasulan, maka pihaknya kesulitan melakukan penelusuran sumber penularan. Terlebih dari yang terpapar tersebut adalah pedagang di lokasi wisata, di mana kemungkinan juga bisa terpapar dari wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut.

"Itu ada 2 hingga 3 orang pedagang Pantai Drini yang positif. Jadi kita tidak bisa deteksi itu terpapar dari mana," tambahnya.

Untuk saat ini ke-15 orang yang dinyatakan positif tersebut sudah diminta untuk melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat desa. Sementara untuk pedagang di Pantai Drini yang positif, pihaknya juga sudah mengamankannya dengan memerintahkan isolasi mandiri melalui pengawasan dari pihak dusun.

Untuk lokasi wisatanya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pariwisata terkait penanganannya. Namun ia meminta kepada Dinas Pariwisata Gunungkidul agar tidak menutup lokasi wisata tersebut karena para pedagang sudah mereka amankan dengan isolasi mandiri.

"Kita harap tetap dibuka karena pedagang yang positif hanya sedikit," harapnya.

Baca Juga: Dua Klaster Muncul di Panggang, Dipicu Hajatan dan Tamu dari Kabupaten Lain

Di samping klaster rasulan, pihaknya menemukan seorang penyanyi campursari lokal yang terpapar Covid-19. Namun pihaknya kesulitan mendeteksi asal penyanyi tersebut terpapar karena saat ini yang meminta jasanya cukup banyak terutama untuk hajatan.

Rahadian menambahkan ia sebenarnya mendukung larangan hajatan yang dulu diberlakukan oleh pemerintah. Namun setahu dirinya larangan hajatan tersebut dicabut karena desakan dari para seniman dan juga pelaku bisnis pernikahan.

"Ini terbukti ada penyanyi yang positif," ujarnya.

Kontributor : Julianto

Load More