SuaraJogja.id - Klaster baru kembali muncul di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kali ini klaster tersebut muncul di objek wisata Pantai Drini. Sebagian pedagang di Pantai Drini dinyatakan positif usai mengikuti kegiatan bersih desa atau rasulan di wilayah mereka.
Panewu Tanjungsari Rahardian menuturkan, klaster rasulan tersebut muncul di Pedukuhan Wonosobo, Kalurahan Banjarejo. Ada 15 orang yang dinyatakan positif dan sebagian merupakan pedagang di Pantai Drini dan bahkan beberapa tokoh masyarakat juya terpapar.
"Itu lurah (Banjarejo) juga kena. Dukuh dan beberapa tokoh kena," ujarnya, Jumat (11/6/2021), saat rapat koordinasi penanganan Covid-19 di Pemda Gunungkidul.
Menurutnya upaya untuk mencegah atau melarang warga menggelar tradisi, warga selalu menyangkalnya. Warga selalu beralasan wisata saja dibuka namun mengapa tradisi akan dilarang. Maka pihaknya pun mengalami kesulitan untuk melarangnya.
Karena merupakan kerumunan rasulan, maka pihaknya kesulitan melakukan penelusuran sumber penularan. Terlebih dari yang terpapar tersebut adalah pedagang di lokasi wisata, di mana kemungkinan juga bisa terpapar dari wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut.
"Itu ada 2 hingga 3 orang pedagang Pantai Drini yang positif. Jadi kita tidak bisa deteksi itu terpapar dari mana," tambahnya.
Untuk saat ini ke-15 orang yang dinyatakan positif tersebut sudah diminta untuk melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan tim gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat desa. Sementara untuk pedagang di Pantai Drini yang positif, pihaknya juga sudah mengamankannya dengan memerintahkan isolasi mandiri melalui pengawasan dari pihak dusun.
Untuk lokasi wisatanya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pariwisata terkait penanganannya. Namun ia meminta kepada Dinas Pariwisata Gunungkidul agar tidak menutup lokasi wisata tersebut karena para pedagang sudah mereka amankan dengan isolasi mandiri.
"Kita harap tetap dibuka karena pedagang yang positif hanya sedikit," harapnya.
Baca Juga: Duh! Kasus Covid-19 dari Klaster Lamaran di Sragen Bertambah
Di samping klaster rasulan, pihaknya menemukan seorang penyanyi campursari lokal yang terpapar Covid-19. Namun pihaknya kesulitan mendeteksi asal penyanyi tersebut terpapar karena saat ini yang meminta jasanya cukup banyak terutama untuk hajatan.
Rahadian menambahkan ia sebenarnya mendukung larangan hajatan yang dulu diberlakukan oleh pemerintah. Namun setahu dirinya larangan hajatan tersebut dicabut karena desakan dari para seniman dan juga pelaku bisnis pernikahan.
"Ini terbukti ada penyanyi yang positif," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Duh! Kasus Covid-19 dari Klaster Lamaran di Sragen Bertambah
-
Dua Klaster Muncul di Panggang, Dipicu Hajatan dan Tamu dari Kabupaten Lain
-
Duh! Klaster Takziah Ditemukan di Kendal, 93 Orang Terpapar Covid-19
-
Usai Ditemukan Klaster Lamaran di Sregan, Warga Desa Brangkal Bakal Dites Swab Massal
-
Usai Klaster Takziah dan Pabrik Tas, Belasan Santri di Playen Positif Covid-19
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik