Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 12 Juni 2021 | 18:20 WIB
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)

SuaraJogja.id - Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan akan muncul beberapa efek setelah masyarakat menerima vaksin. Namun hal itu biasa terjadi dalam dan masuk dalam Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Biasanya (efek) timbul di 24 jam pertama. Itu bisa saja terjadi," terang Abednego, dihubungi wartawan, Sabtu (12/6/2021).

Abednego menjelaskan, ada sejumlah efek yang biasa terjadi, seperti demam hingga pusing. Namun hal itu tidak akan bertahan lama.

"Itu bervariasi, jika dari studi statistik yang paling sering ya demam, kemeng (pegal-pegal) di lengan. Setelah itu akan berangsur hilang," terang dia.

Baca Juga: Ikut Vaksinasi di Pasar Bantul, Satu Pedagang Dilaporkan Sempat Demam

Kendati menimbulkan efek dan gejala, kata Abednego hal itu tak perlu menjadi kekhawatiran warga. Terlebih para pedagang di Pasar Bantul sudah menerima vaksin AstraZeneca.

Ia tak menampik bahwa memang muncul KIPI saat vaksinasi dilakukan kepada pedagang. Salah seorang pedagang dilaporkan mengalami demam.

"Kemarin ada laporan masuk dari rekan Dinas Perdagangan. Ada satu orang pedagang usai vaksin merasa gembreges seperti demam," jelas dia.

Dinkes mengarahkan agar pedagang dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat obat.

"Kami arahkan untuk lapor ke puskesmas. Selanjutnya diberikan obat simptomatis yaitu parasetamol. Saat ini kondisinya sudah membaik," kata dia.

Baca Juga: Berita Kesehatan Terpopuler: Efek Samping Baru Vaksin AstraZeneca Hingga Obat Ivermectin

Terpisah Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja meminta warga tak perlu khawatir dengan vaksin AstraZeneca. Hal itu juga sudah dijamin oleh Kementrian Kesehatan melalui Badan POM bahwa vaksin tersebut aman.

"Tidak perlu khawatir, vaksin ini aman dan sudah melalui uji teknis dan klinis dari tim yang menangani soal vaksin," jelas dia.

Load More