SuaraJogja.id - Rohmadi (42) alias Mandra dan Sudiro (45) dua warga Padukuhan Trengguno Lor Kalurahan Sidorejo Kapanewonan Ponjong Gunungkidul akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada keluarga almarhum Purnawirawan TNI, Mayor Inf Suyitno karena telah menolak pemakaman almarhum di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat beberapa hari yang lalu.
Rohmadi alias Mandra mengaku apa yang dilakukannya hanya bersifat spontan dan provokasi dari masyarakat setempat. Di mana saat itu, dirinya baru saja melayat karena ada tetangganya yang meninggal dunia karena ingin langsung berangkat bekerja.
"Saya hendak menggergaji kayu. Kerja saya di penggergajian kayu,"ujarnya, Senin (14/6/2021) di Balai Kalurahan Sidorejo.
Saat hendak pulang ke rumah tersebut ia melihat kerumunan orang di samping masjid. Ia kemudian mendekati kerumunan tersebut dan ternyata ribut-ribut rencana pemakaman almarhum Mayor Inf Suyitno di TPU setempat.
Baca Juga: Susul Pajero Pecah Ban, 2 Kecelakaan Maut Terjadi di Gunungkidul dalam Kurun Waktu 6 Jam
Saat ia datang, sudah ada warga yang teriak-teriak tidak boleh memakamkan jenazah covid-19 di TPU Padukuhan Trengguno Lor tersebut. Mandra mengaku didorong oleh warga yang lain untuk berbicara dengan petugas pemakaman dan juga pihak keluarga almarhum Mayor Inf Suyitno.
"karena kurang kontrol dan pengetahuan kurang, saya langsung memakan omongannya warga," terangnya.
Mandra juga mengaku terprovokasi sehingga langsung melakukan penolakan pemakaman almarhum di TPU setempat. Saat melakukan penolakan tersebut ia mengakui memang tidak memakai masker karena gugup berhadapan dengan banyak petugas.
Sementara ketua RT setempat, Sudiro mengaku secara pribadi belum pernah menerima sosialisasi berkaitan dengan Covid-19 termasuk tata cara pemakamannya. Oleh karenanya ia bersama rekannya Mandra merasa takut terpapar jika nanti ada jenazah pasien covid-19 dimakamkan di TPU padukuhan tersebut.
"Lha kami tidak tahu. Kami khawatir warga sini jadi terpapar," tambahnya.
Baca Juga: Warga Positif Covid-19 dari Klaster Takziah di Gunungkidul Bertambah 20 Orang
Kedua orang yang menolak baik Rohmadi maupun Sudiro mengaku tidak mengenal sama sekali almarhum Purnawirawan Mayor Inf Suyitno meskipun almarhum dilahirkan di Sidorejo. Sehingga mereka merasa almarhum bukan warga setempat.
Sementara itu lurah Sidorejo, Sidiq Nur Syafii mengakui pihaknya kurang menyosialisasikan pemakaman covid-19 kepada warganya tersebut. Dengan peristiwa tersebut pihaknya langsung melakukan edukasi kepada masyarakat secara jelas dan gamblang berkaitan dengan penanganan covid-19.
"biar disosialisasikan dan hal ini tidak terulang,"ujarnya.
Menantu almarhum Mayor Inf Suyitno, Letda Inf Muh Roni mengatakan, meskipun memaafkan kedua orang tersebut namun pihak keluarga memiliki tiga tuntutan. Di antaranya adalah kedua orang tersebut meminta maaf kepada pihak keluarga, meminta maaf di depan awak media dan proses hukum tetap berlanjut.
"Jadi meskipun sudah meminta maaf tetapi proses hukum tetap berlanjut. Kami serahkan ke Polsek Ponjong,"tandasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja