SuaraJogja.id - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menyatakan sebanyak 10 guru dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kapanewon Wates terkonfirmasi positif Covid-19. Berdasarkan tracing yang dilakukan lima orang anggota keluarga di antara guru tadi ikut terpapar virus corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menuturkan sebaran kasus tersebut berhasil diungkap pada 26 Mei 2021 lalu. Bermula dari adanya salah seorang guru yang dirawat di rumah sakit.
Setelah dilakukan rapid test antigen kepada guru yang sedang dirawat tersebut. Diketahui hasilnya ternyata yang bersangkutan positif Covid-19.
Baning menjelaskan kontak erat dari satu guru tersebut langsung diperiksa lebih lanjut. Tercatat ada sebanyak 37 guru yang masuk dalam kategori kontak erat.
"Hasilnya saat ini total ada 10 orang di sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif," kata Baning dalam keterangannya, Senin (14/6/2021).
Berdasarkan temuan kasus tersebut, pihaknya lantas menindaklanjuti dengan melakukan tracing kepada kontak erat guru-guru yang bersangkutan. Kali ini tracing juga menyasar pihak keluarga.
"Kami lanjutkan tracing dan ditemukan ada lima anggota keluarga yang positif. Sehingga total saat ini ada 15 orang [terpapar corona]," imbuhnya.
Baning memastikan sekolah yang menjadi tempat guru-guru tersebut mengajar tidak ditunjuk untuk menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal itu turut pula memastikan tidak ada kontak lebih lanjut antara guru dengan murid di sekolah tersebut.
Baca Juga: 80 Persen Air Warga Tercemar Limbah Tinja, BPBD Kulon Progo Minta Warga Cek Septic Tank
"Kami pastikan tidak ada siswa yang menjadi kontak erat," tegasnya.
Saat ini untuk sekolah juga telah dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kulon Progo, Arif Prastowo membenarkan bahwa sekolah yang diduga sebagai lokasi penularan Covid-19 itu memang tidak masuk dalam daftar sekolah yang melangsungkan PTM.
"Sekolah yang bersangkutan selama ini melaksanakan pembelajaran secara daring. Sehingga, kami memastikan tidak ada aktivitas yang melibatkan siswa di sekolah tersebut," kata Arif.
Pihaknya meminta agar guru-guru lain di sekolah tersebut agar tidak melakukan aktivitas di sekolah terlebih dahulu untuk sementara waktu.
"Termasuk tahapan pembelajaran dan penilaian akhir semester pun juga dipastikan digelar secara daring," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
Terkini
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing