SuaraJogja.id - Kalurahan di Kabupaten Sleman diinstruksikan untuk memiliki selter, sebagai fasilitas isolasi mandiri (isoman) bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Pembentukan selter menjadi upaya antisipasi, kesiapan, sekaligus keterlibatan kalurahan dalam menghadapi lonjakan kasus di Sleman.
Poin instruksi yang telah disampaikan lewat Surat Inbup nomor 14/INSTR 2021 itu, kembali disampaikan dalam Inbup terbaru, nomor 15/INSTR 2021. Kendati demikian, masih terdapat sejumlah kendala dalam penerapannya.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya mengatakan, tidak semua kalurahan mempunyai ruangan yang berspesifikasi bisa digunakan sebagai selter.
"Terutama di lingkungannya [kalurahan]. Contohnya, lingkungan kantor kalurahan di Kabupaten Sleman tidak semuanya seperti Tamanmartani, yang mendukung untuk dijadikan selter," ungkapnya, Rabu (16/6/2021).
Melihat kondisi itu, pihaknya kemudian mendorong 17 kapanewon agar membentuk selter tingkat kapanewon.
"Bisa dengan memanfaatkan gedung, maupun rumah dinas panewu. Langkah ini untuk membackup, apabila ada kalurahan yang tidak sanggup menyediakan selter," terang Harda.
Harda menambahkan, tak ada sanksi akan dijatuhkan, bagi kalurahan yang memang tidak bisa membentuk selter.
"Tapi Pemkab terus mendorong kalurahan. Saat ini, setiap kalurahan masih berkoordinasi dengan pemerintah kapanewon dan dalam waktu dekat akan diundang untuk evaluasi. Target kami, selter kalurahan ini dapat dibentuk secepatnya," kata dia.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, TNI AL Siapkan Gedung Isolasi Mandiri
Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sleman Shavitri Nurmala menyebut, saat ini sudah ada 67 selter di 65 kelurahan.
Evie mengatakan, ada satu kalurahan yang memiliki dua selter. Gedung yang digunakan untuk selter kalurahan beragam. Mulai dari menggunakan gedung kalurahan, atau bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Ia berharap, langkah tersebut dapat mendukung Pemkab Sleman dalam mengatasi persebaran, terutama dari kontak tracing yang melakukan isoman.
Evie menambahkan, Pemkab Sleman terus berupaya memutus mata rantai penularan Covid-19 serta mengoptimalkan penanganannya.
Salah satunya dengan cara menambah kapasitas selter isolasi, reaktivasi selter tingkat kalurahan, memperketat warga yang menjalani isoman.
"Bagi warga isoman, maka fasilitas ruangan di dalamnya harus memiliki kamar mandi," kata dia.
Berita Terkait
-
Antisipasi Lonjakan Covid-19, TNI AL Siapkan Gedung Isolasi Mandiri
-
4 Poin Klarifikasi BCL Soal Positif Covid-19, Bantah Tertular Gegara Liburan ke Bali
-
PPKM Mikro Diperpanjang Lagi, WFH 75 Persen Saat Sleman Zona Merah
-
6 Potret Bunga Citra Lestari Isolasi Mandiri, Berjemur Bareng Dena Rachman
-
Positif Covid-19, Wali Kota Pontianak Isolasi Mandiri di Rumah
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI