SuaraJogja.id - Satgas Covid-19 Kulon Progo menyatakan ada tiga kasus penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Disebutkan bahwa sebaran virus itu terjadi di lingkungan perkantoran.
"Saat ini di Kulon Progo sudah mulai terjadi penularan di perkantoran. Sudah kita temukan ada tiga kantor yang terjadi penularan di sana," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati, kepada awak media, Kamis (17/6/2021).
Baning merinci kasus pertama yang diinformasikan adalah penularan yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kapanewon Wates. Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya sebanyak sepuluh guru di sekolah tersebut dinyatakan positif Covid-19 sejak akhir Mei 2021 lalu.
"Puji tuhan tidak bertambah. Tinggal menunggu selesai isolasi," ucapnya.
Lalu pada penyebaran berikutnya, dijelaskan Baning terjadi pada sebuah bank swasta yang berlokasi di Kapanewon Temon. Dari lingkungan bank swasta tersebut sejauh ini telah ditemukan 18 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Baning menuturkan penutupan kantor pada bank tersebut sudah dilakukan sejak Sabtu (12/6/2021) kemarin. Rencananya penutupan itu akan diteruskan hingga Sabtu pada pekan ini.
Terakhir ada pula sebaran kasus Covid-19 di kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo. Hingga saat ini tercatat sudah ada 19 orang yang dinyatakan terpapar virus covid-19.
"Total sementara yang sudah kita nyatakan konfirmasi positif covid-19 ada 19 orang [di kantor Dispar Kulon Progo]," tuturnya.
Baning tidak menutup kemungkinan jumlah pegawai Dispar yang terpapar Covid-19 masih akan bertambah. Pasalnya tracing yang dilakukan kepada kontak erat 19 kasus positif itu masih dilakukan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kantor Dispar Kulon Progo Bertambah, Total 19 Pegawai Terpapar Corona
Tercatat ada 19 orang lagi yang sudah dilakukan pemeriksaan swab tes PCR. Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil tersebut.
"Tracing pagi ini tadi kita juga melakukan pemeriksaan kepada 19 lagi, kontak erat ring dua dari kasus yang positif tersebut. Kita masih menunggu," tuturnya.
Ditanya mengenai kondisi para pasien tersebut, Baning memastikan seluruhnya hanya bergejala ringan. Sehingga tidak ada pasien dari kasus tersebut yang harus dirawat ke rumah sakit.
"Semua kasus isolasi mandiri di rumah. Tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Bergejala ringan saja," ungkapnya.
Baning menduga penyebaran kasus Covid-19 di lingkungan kantor tersebut disebabkan oleh penerapan protokol kesehatan yang tidak baik. Terkhusus saat para pegawai tersebut berada atau bekerja di kantor.
"[Dugaan muncul klaster di perkantoran] karena prokes yang tidak bagus. Prokes selama di dalam kantor itu yang tidak bagus. Jadi kalau ada yang dari rumah membawa sudah pasti menyebar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Masih Nganggur? Jangan Cuma Bengong, Ini Solusi Dapat Saldo DANA Kaget Rp149 Ribu, 3 Link Cair!
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek