SuaraJogja.id - Beberapa kantor instansi di kompleks balai kota menutup pelayanannya lantaran beberapa pegawainya terpapar Covid-19. Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri lantas melakukan disinfektasi dan tracing di lingkungan kantor tersebut. Usai tutup selama tiga hari sejak Rabu (16/6/2021) lalu, beberapa kantor dinas yang tutup sudah bisa mulai beroperasi.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa saat ini ada tambahan beberapa kasus Covid-19 yang berasal dari pegawai pemerintahan. Di antaranya ada satu kasus di Dinas Sosial dan dua kasus dari Dinas Perhubungan. Dengan penyebab yang berbeda-beda.
"Tetapi penyebabnya berbeda-beda, yang di dinsos ini memang ada rantainya tapi ini masih belum tahu asalnya dari mana," kata Heroe saat dikonfirmasi Jumat (18/6/2021).
Ia menambahkan, Jumat kemarin merupakan hari terakhir untuk pelaksanaan tracing dan disinfektasi, sehingga ke depannya beberapa instansi yang sempat menghentikan pelayanan bisa kembali berjalan seperti semula.
Baca Juga: Sultan Ancam Jogja Lockdown dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
Terkait dengan kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan secara signifikan di Kota Yogyakarta, Heroe mengaku telah melakukan koordinasi kepada Satgas dari Polres maupun Kodim untuk penanganan destinasi wisata. Satgas di tingkat kalurahan dan kemantren juga diminta melakukan monitoring dan sweeping terhadap warga agar yaat mengenakan masker.
Heroe juga berharap warga bisa menunda pertemuan terlebih dahulu, terutama yany berpotensi menimbulkan kerumunan. Ia menegaskan jika pihaknya tidak melarang semua pertemuan. Namun, ia meminta agar ada pembatasan jumlah peserta. Yakni 50 persen dari kapasitas ruang yang digunakan.
"Wisata kita sudah minta satpol pp, polres dan kodim untuk sweeping kendaraan wisata yang ada di jalan atau kantong parkir," kata Heroe.
Harapannya, seluruh pengunjung yang datang le Jogja dalam keadaan sehat. Sehingga ketika dilakukan sweeping oleh petugas bisa mempersiapkan dokumen kesehatan. Terutama bagi pengunjung dan wisatawan yang berasal dari zona merah. Heroe mengutamakan sweeping untuk tamu dari zona merah.
"Jadi yang kita pantau kendaraan yang berasal dari zona merah. Ini yang akan kita lakukam sweeping secara acak di destinasi wisata atau parkiran," imbuhnya.
Baca Juga: Duh! 48 Santri di Kota Pekalongan Terpapar Covid-19 Usai Ikuti Kegiatan Tanpa Prokes
Selain itu, Heroe juga meminta agar regulasi jam buka dan tutup yang ditetapkan pemerintah bisa disepakati. Sesuai dengan instruksi dari gubernur maupun intrusksi dari walikota, jam buka untuk sampai dengan pukul 21:00 WIB. Hal tersebut akan ia teruskan untuk mengkondisikan kasus Covid-19 terlebih dahulu. (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka Maulina)
Berita Terkait
-
Sultan Ancam Jogja Lockdown dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Duh! 48 Santri di Kota Pekalongan Terpapar Covid-19 Usai Ikuti Kegiatan Tanpa Prokes
-
Angka Kematian Anak Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
-
Tiga Dosen Meninggal Terpapar Covid-19, Belasan Karyawan UNS Terkonfirmasi Positif
-
Gawat! Nakes di RSD Wisma Atlet Mulai Tumbang, Pingsan Terpapar Covid-19 hingga DBD
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen
-
Dilema Pegawai Pasca-PHK, Dosen UGM Soroti Minimnya Jaminan Sosial Pekerja Informal