SuaraJogja.id - Penularan kasus Covid-19 di Bangunkerto, Turi, Sleman masih terus bertambah. Total hingga saat ini tercatat sudah ada sebanyak 70 orang yang terpapar.
Informasi itu disampaikan langsung oleh Plt Camat Turi, Subagyo saat dihubungi wartawan, Minggu (20/6/2021).
Subagyo menjelaskan tambahan kasus terbaru berasal dari 140 warga yang menjalani pemeriksaan swab massal pada Senin (14/6/2021) lalu. Hasilnya dari pemeriksaan tersebut ada sebanyak 46 warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Tambahan ada 46 orang [terkonfirmasi positif Covid-19]," kata Subagyo.
Baca Juga: Airlangga dan Agus Gumiwang Kunjungi Buya Syafii Maarif di Sleman, Ini yang Dibahas
Dari 46 orang tersebut, disebutkan Subagyo, sebanyak 15 orang telah dievakuasi ke salah satu Fasilitas Kesehatan Darurat Covid-19 (FKDC) yaitu shelter Asrama Haji. Sedangkan sisanya menjalani isolaso mandiri di rumah.
"Sekitar 15 orang dibawa ke Asrama Haji, sebagian isolasi mandiri di rumah," tuturnya.
Dengan tambahan sebanyak 46 orang tersebut, disebutkan Subagyo, secara akumulasi kasus Covid-19 di Bangunkerto, Turi tersebut menjadi 70 kasus.
"Jadi keseluruhan 70 orang," imbuhnya.
Jika sebelumnya sebaran kasus Covid-19 hanya terjadi di RT 5 Dusun Kendal saja. Kali ini dengan tambahan tersebut juga merembet ke RT yang lain di sekitar wilayah itu.
Baca Juga: Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19 Menipis, Begini Langkah Antisipasi Sleman
Subagyo menuturkan pihaknya juga masih melakukan karantina wilayah atau lockdown secara mikro di wilayah yang terdapat sebaran kasus Covid-19 tersebut.
"Tracing masih kami lakukan untuk yang kontak erat, tidak banyak," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan sekitar 30 orang dari satu RT di Dusun Kendal, Bangunkerto, Turi, Sleman dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Puluhan kasus ini diduga disebabkan dari satu orang yang tetap nekat beraktivitas ketika menunggu hasil swab PCR keluar.
Diketahui bahwa penularan kasus ini memang berasal dari keluarga. Diawali dari satu anggota keluarga yang bekerja di sebuah perusahaan di Jalan Magelang yang memutuskan periksa mandiri setelah mengetahui sejumlah orang di kantornya terkonfirmasi positif Covid-19.
"Terus periksa di rumah ternyata positif. Nah waktu menunggu [hasil PCR] dia tidak bilang-bilang sama tetangganya. Kemudian bersosialisasi, lalu merebaklah ke tetangga kanan-kiri karena ikut kegiatan di kampung," jelasnya.
Disampaikan Subagyo, yang bersangkutan mengikuti beberapa kegiatan di wilayahnya. Meski tidak merinci secara khusus kegiatan tersebut namun itu yang tetap membuat pasien itu melakukan kontak dengan warga lainnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nakes Mulai Tumbang Terpapar Covid-19, Dinkes DIY Minta Warga Disiplin Terapkan Prokes
-
Virus Corona Varian Delta Menggila, Yuk Lebih Kenali Risiko dan Gejalanya
-
Sudah Tiba Hari Ini, Indonesia Tambah 10 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Merek Sinovac
-
Wali Kota Payakumbuh Target 1.000 Orang Divaksin Covid-19 Sehari
-
Taman Wisata Candi Prambanan Ditutup Sementara
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK