SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul terus meningkat secara signifikan. Hal itu juga menaikkan permintaan oksigen medis ke sejumlah rumah sakit di Bumi Projotamansari.
Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih mengaku bahwa frekuensi pengiriman oksigen untuk pasien bertambah hingga dua kali sepekan.
"Sudah terisi kembali, biasanya kan pengiriman lima hari kami minta dikirim, tetapi kondisi sekarang lebih sering. Sepekan dua kali permintaan gas medis ke sini," jelas Siti dihubungi wartawan, Senin (22/7/2021).
Ia menjelaskan permintaan gas medis lebih sering karena selama ini RSUD Panembahan Senopati merawat pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat. Ditambah lagi dengan meningkatnya kasus pasien positif Covid-19 di Bantul.
Baca Juga: Objek Wisata di Bantul Ditutup Tiap Akhir Pekan, Pedagang di Pantai Depok Ajukan Protes
"Ya di Panembahan Senopati karena RS rujukan dan semuanya posisinya sedang berat, butuh oksigen. Karena salah satu keluhan, gejalanya kan ada sesak," jelas dia.
Mengenai kendala untuk pengisian ulang tabung oksigen, Siti memastikan tidak ada kendala. Meskipun diakuinya, pihaknya harus berbagi dengan rumah sakit lain, saat stok oksigen dari PT Samator Gas Indonesia datang.
"Sebab, saat ini kan memang semua butuh oksigen. Sehingga kadang saat datang satu truk gas oksigen datang harus berbagi dengan rumah sakit lainnya. Meski demikian, sejauh ini untuk pasokan oksigen tidak ada kendala," ucapnya.
Selain permintaan oksigen yang meningkat di RSUD Panembahan Senopati Bantul, pihaknya juga menambah kapasitas bed sebanyak 10 bed.
"Ada tambahan 10 bed tetapi hari ini sudah full. Memang sebelumnya ada antrian tapi untuk di ICU hanya dua antrian, selanjutnya bed yang biasa sisanya," terang Siti.
Baca Juga: Objek Wisata di Bantul Ditutup Akhir Pekan Ini, Dispar Prediksi Kerugian Capai Rp400 Juta
Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan saat ini semua RS yang membutuhkan tambahan oksigen sudah terpenuhi.
"Kemarin rata-rata (permintaan oksigen) sudah terpenuhi. Jadi belum ada kekurangan oksigen hari ini," terang dia.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025