SuaraJogja.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari kekurangan tenaga kesehatan untuk merawat pasien covid-19 menyusul belasan karyawan mereka yang terpapar. Upaya pengadaan sumber daya manusia (SDM) pengampu pasien-pasien covid-19 sulit dilaksanakan.
Direktur Utama RSUD Wonosari Heru Sulistyo menuturkan RSUD Wonosari menjadi salah satu rumah sakit sentra penanganan pasien covid19 di Gunungkidul. Risiko tenaga kesehatan terpapar pun cukup tinggi mengingat jumlah pasien yang dirawat terus meningkat belakangan ini.
Saat ini, sebanyak 12 orang tenaga kesehatan di RSUD Wonosari terpapar covid-19. Sebanyak 4 orang lainnya kini juga menjalani perawatan di RSUD Wonosari karena mengalami gejala sesak napas. Satu di antaranya terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM karena tengah hamil.
"Beliau mengalami masa ITP atau gejala demam. Sehingga terpaksa dirujuk ke RSA,"terangnya, Selasa (22/6/2021) di kompleks Pemda Gunungkidul.
Baca Juga: Langgar Prokes, Hajatan Mewah Tokoh Masyarakat di Gunungkidul Dibubarkan
Sebanyak 11 orang tenaga kesehatan yang terpapar kini juga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawasan tim gugus tugas pengendalian covid-19 setempat. Mereka tidak mengalami gejala apapun namun dinyatakan positif Covid-19.
Heru mengakui saat ini jumlah sumber daya manusia di RSUD Wonosari memang minim usai 12 orang terpapar covid-19. Padahal hasil tracing kontak dari ke 12 tenaga kesehatan di RSUD Wonosari belum keluar. Sehingga kemungkinan adanya penambahan bisa saja terjadi.
"Kita masih menunggu hasil tracingnya. Mudah-mudahan negatif," terangnya.
Heru mengakui jika pihaknya memang mengalami kekurangan SDM karena pasien covid-19 terus bertambah. Untuk sementara pihaknya mengalihkan sebagian dokter atau perawat yang ada di Poli. Mereka juga akan bertugas menangani pasien covid-19.
Menurutnya, tenaga kesehatan dari poli yang diambil tersebut tentu saja harus memenuhi persyaratan diantaranya adalah yang berusia muda.Karena salah satu persyaratan untuk diperkenankan merawat pasien covid-19 adalah berusia dibawah 40 tahun.
Baca Juga: Termasuk Kepala Dinas, 5 Pegawai Dinas Pariwisata Gunungkidul Positif Covid-19
Masih ada beberapa tenaga kesehatan di Poli yang berusia muda sehingga diupayakan untuk bisa merawat pasien covid-19 yang kini jumlahnya cukup banyak. Kita pilih yang muda-muda karena daya tahannya lebih bagus,"terangnya.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Waka Komisi IX DPR Geram THR Nakes RSUP Sardjito Cuma Cair 30 Persen, Desak Kemenkes Turun Tangan
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat