SuaraJogja.id - Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Gunungkidul mulai bertindak tegas. Minggu (20/6/2021) ini, mereka membubarkan kerumunan di dua lokasi yakni di tempat hajatan dan pusat oleh-oleh.
Kali ini Tim Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Gunungkidul membubarkan hajatan di Padukuhan Karangasem B, Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Minggu (20/06/2021). Hajatan tersebut diselenggarakan oleh dukuh setempat, Sunarman.
Hajatan yang berlangsung cukup mewah tersebut melanggar protokol kesehatan dan Peraturan Bupati. Bahkan hajatan tersebut diselenggarakan di tanah lapang setempat dengan menyewa tenda cukup besar beserta perlengkapan hajatan lainnya.
Kepala Bidang Penegakkan Perda, Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul, Sugito mengatakan, sebelum bertindak tegas ini, pihaknya mendapatkan aduan dari masyarakat yang menyebutkan jika tokoh warga setempat justru memberi contoh tidak baik dengan menyelenggarakan hajatan berskala besar dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Kami sudah mendapatkan aduan termasuk dari gugas di kalurahan maupun Kapanewon Paliyan. Dari aduan tsrsebut pihaknya kemudian menindak lanjuti dengan mendatangi lokasi hajatan,"tutur Sugito di sela pembubaran.
Karena terpaksa maka pihaknya bertindak tegas dengan memerintahkan agar pemilil hajatan untuk menghentikannya. Di samping itu, pemilik hajatan juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk menghentikan aktivitas.
Menurutnya, mereka terpaksa menghentikan hajatan tersebut karena Dukuh setempat tidak menaati protokol kesehatan seperti dalam surat edaran bupati. Adapun bentuk pelanggaran sendiri, lanjut Sugito, sesuai Standar Operasional Prosedur dari Kundha Kabudayan, tamu yang datang hanya boleh 25% dari kapasitas ruangan.
Di antaranya adalah hajatan tersebut tetap menggelar makan secara prasmanan. Padahal prasmanan tidak diperkenankan di mana yang diperbolehkan adalah nasi box. Untuk prasmanan seketika mereka tutup karena dalam aturan jelas, hajatan hanya dibolehkan dengan nasi box.
"Hajatan yang diperbolehkan itu harus menggunakan makan box. Tapi hari ini kami saksikan sendiri ada dua pelanggaran berat yang dilanggar. Berkerumun dan prasmanan, kalau masker semua sudah menggunakan masker," kata Sugito.
Baca Juga: Nakes Mulai Tumbang Terpapar Covid-19, Dinkes DIY Minta Warga Disiplin Terapkan Prokes
Karena pelanggaran cukup berat, lanjut Sugito, pihaknya tak bisa menolerirnya. Sehingga teguran lisan langsung ia teruskan dengan pembuatan surat pernyataan untuk membubarkan semua kegiatan maksimal pukul 12.00 WIB siang ini.
Menurutnya, da klausul yang sifatnya mengikat dimana jika dalam hajatannya ada klaster penyebaran covid19 untuk tanggung jawab. Termasuk pihaknya meminta katering, soundsystem untuk membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal serupa
Karena ada agenda temu manten, lanjut Sugito, pihaknya memberikan sedikit kelonggaran maksimal pukul 12.00 WIB siang ini. Pihaknya pun menunggu hingga acara tersebut diselenggarakan terlebih dahulu. Namun usai temu manten, hajatan tersebut harus segera bubar.
Kundho Kabudayan Gunungkidul, Agus Mantara mengatakan sebenarnya aturan hajatan Sudah Cukup jelas di atur oleh pemerintah terutama terkait dengan protokol kesehatan. Untuk masyarakat biasa biasanya mereka sudah berupaya keras menaati aturan yang telah ditetapkan.
"Tetapi yang bikin sulit itu biasanya kalau yang menyelenggarakan hajatan justru para tokoh masyarakat, para pejabat. Kan tim satgas jadi sungkan,"tegasnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Termasuk Kepala Dinas, 5 Pegawai Dinas Pariwisata Gunungkidul Positif Covid-19
-
11 Klaster Covid-19, DPRD Gunungkidul: Tiadakan Kegiatan Sosial dan Wisata di Zona Merah
-
Petani Gantung Diri Usai Makan dengan Keluarga, 2021 Sudah 23 Warga Gunungkidul Bunuh Diri
-
Dituduh Penyebab Teror Anak Polisi, HP Bocah SD di Gunungkidul Disita
-
Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi