SuaraJogja.id - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menjadi perbincangan hangat warganet. Melalui akun milik Giyanti Ica Solar, yang diunggah di group facebook info seputar gunungkidul, pemilik akun menulis keluh kesah tentang anak berinisial S. Berikut isi selengkapnya:
"Bagaimana menurut anda :
Seorang anak perempuan, bernama s, berumur 11 THN, beralamat di dusun Gerjo, Desa Grogol Paliyan,masih sekolah di SDN karangmojo 2 Grogol Paliyan GK Jogja dituduh melakukan pencemaran nama baik oleh temannya yg notabene anak seorang polisi di Polsek Paliyan GK, HP nya disita oleh si polisi ayah teman si S****..kini si S TDK bisa belajar secara online...haruskah karena permasalahan anak yg msh di bawah umur kemudian orangtua ikut campur ? Bukankah seharusnya malah hrs mendamaikan ? Hallooo polisiii..."
Namun menjelang siang, postingan tersebut dihapus. SuaraJogja.id lantas berusaha mendatangi kediaman Saski di Pedukuhan Gerjo, Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Rabu (16/6/2021) siang, ibunda dari SJ (12), Tri Haryati (45), lantas menceritakan peristiwa yang menimpa anak bungsunya tersebut.
Baca Juga: Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
Haryati mengaku baru saja tiba dari Jakarta pada Selasa (14/6/2021). Ia sengaja pulang dari bekerja karena mendengar ponsel anaknya diminta seseorang yang dikabarkan sebagai anggota kepolisian. Ia juga mengaku telah datang ke Polsek Paliyan untuk meminta maaf karena mengira polisi tersebut bertugas di Polsek Paliyan, tetapi ternyata di polsek lain.
"Saya kira tugas di Polsek Paliyan ternyata di polsek lain. Makanya saya meminta maaf," terangnya, Rabu.
Tri Haryati menuturkan, pekan lalu ada dua orang yang datang ke rumah tempat anaknya tinggal bersama dengan neneknya. Saat itu kakaknya, Supriyanto, yang menemui kedua orang tersebut. Kedua orang tersebut menemui keluarga SJ dengan mengatakan bahwa SJ telah menyebarkan nomor kontak salah seorang dari mereka.
Kakaknya pun mengklarifikasi perihal tersebut ke SJ, dan bocah yang baru duduk di bangku kelas 6 SD itu mengakui bahwa yang bersangkutan memang telah menyebar nomor kontak K, anak dari salah satu orang yang mendatanginya tersebut. Namun, SJ mengaku berani menyebarkan nomor kontak K karena diminta oleh K.
"Itu benar karena diminta tolong oleh K sendiri melalui pesan WA. Dan ada saksinya," paparnya.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: IRT Bunuh Diri Ditinggal Suami Kerja, Hanung Baper Pisah Kamar dari Anak
Antara anaknya dengan K memang saling kenal, tetapi hanya melalui komunikasi WA, selebihnya belum pernah bertemu secara langsung. Anaknya mendapat nomor kontak K juga dari teman sepermainannya, A. K dan SJ berkomunikasi hingga akhirnya dimintai tolong menyebat nomor telepon K.
Namun pekan lalu, keluarga besar SJ kaget karena didatangi oleh orang tua K, yang memperkenalkan diri dengan Ek dan mengatakan bahwa anaknya telah mendapatkan teror melalui nomor telepon. Ek menuding SJ menjadi pemicu teror tersebut karena telah menyebar nomor telepon anaknya tanpa izin.
"Saat itu kakak saya tidak tahu kalau polisi. Baru tahu kalau polisi setelah diberi tahu oleh temannya jika Ek adalah anggota polisi. Awalnya kami duga bertugas di Paliyan, ternyata di Saptosari," ungkapnya.
Akhir pekan lalu, selepas Isya, kakaknya diminta Dukuh Gerjo untuk datang ke Balai Dusun menemui Ek. Kakak Tri Haryati, Supriyanto, lantas menemui Ek, dan Ek meminta kepadanya untuk mengambil HP milik SJ. Supriyanto kemudian pulang ke rumah SJ dan meminjam HP milik SJ untuk diserahkan kepada Ek.
Setelah menerima HP milik SJ, Ek kemudian meminta temannya yang ikut dengannya untuk memeriksa HP SJ. Teman Ek konon merupakan ahli IT. Setelah memeriksa HP milik SJ, tampaknya apa yang mereka cari tidak ketemu, sehingga HP tersebut dibawa.
"Itu HP dibawa tanpa surat perintah untuk apa. Terus sampai sekarang tidak tahu bagaimana," terangnya.
Berita Terkait
-
Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
-
Top 5 SuaraJogja: IRT Bunuh Diri Ditinggal Suami Kerja, Hanung Baper Pisah Kamar dari Anak
-
Ditinggal Suami Bekerja Saat Musim Panen, IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
-
Sehari Melonjak 102 Kasus di Gunungkidul, Pemicu Terbesar "Rewang" dalam Hajatan
-
Pelaku Penolak Pemakaman Purnawirawan TNI Minta Maaf, Keluarga Tetap Lanjut Proses Hukum
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
-
Mengenal Buriram United Klub Baru Shayne Pattynama, Ada Hubungan dengan Manchester United?
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit