SuaraJogja.id - Hajatan kembali menjadi pemicu melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hari Selasa (15/6/2021) kemarin penambahan kasus terbaru paparan Covid-19 di wilayah ini mencapai angka tertinggi 136 orang. Dinas Kesehatan setempat menyebut pemicunya adalah hajatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengungkapkan, setelah ada lonjakan pasien positif Covid-19 berasal dari dua hajatan sebelumnya, yaitu itu Kapanewon Panggang dan Kapanewon Tepus, kini muncul lagi klaster hajatan di wilayah Kapanewon Nglipar.
Namun, Dewi belum bisa menyebutkan berapa tepatnya warga Nglipar yang terpapar dari klaster hajatan di kapanewon tersebut. Karena proses racing kontak masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan dibantu oleh tim gugus tugas setempat.
"Ada klaster besar dari hajatan di Kapanewon Nglipar. Kita masih terus lakukan tracing," ujar Dewi, Selasa malam.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, RSDC Wisma Atlet Tambah Tempat Tidur
Meski belum menyebut secara pasti jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster hajatan di Kapanewon Nglipar, namun dalam data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gunungkidul disebutkan jumlah pasien positif Covid-19 di kapanewon ini adalah 195 orang yang masih dalam perawatan ada 54 orang dan sembuh 126 orang serta meninggal 4 orang.
Sesuai prosedur tracing contact memang terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Mereka yang terpapar Covid-19 diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Sementara yang tidak memungkinkan isolasi mandiri maka dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Gunungkidul.
"Akibat klaster ini memang kami akui ada lonjakan keterisian tempat tidur di rumah sakit," ujarnya.
Saat ini, secara keseluruhan jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah Gunungkidul mencapai 3.861 orang di mana 3.000 orang sudah sembuh, 686 orang dirawat di rumah sakit dan 175 orang meninggal. Lonjakan ini mengakibatkan keterisian temlat tidur khusus pasien Covid-19 di rumah sakit juga meningkat drastis.
Biasanya, lanjut Dewi, tingkat keterisian Tempat Tidur pasien Covid-19 di rumah sakit hanya sekitar 20 hingga 30 persen. Namun karena lonjakan pasien positif Covid-19 beberapa hari terakhir, maka tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit melonjak menjadi sekitar 65 persen.
Baca Juga: Selter Wilayah Akan Kembali Digunakan, Sosromenduran Pakai Balai RW untuk Keluarga Pasien
"Skenario penambahan tempat tidur kita siapkan," tandasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Melonjak, RSDC Wisma Atlet Tambah Tempat Tidur
-
Selter Wilayah Akan Kembali Digunakan, Sosromenduran Pakai Balai RW untuk Keluarga Pasien
-
Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Jogja Aktifkan Kembali Selter Wilayah
-
Kasus Covid-19 di DIY Kian Tinggi, PTM Akan Diundur
-
Indonesia Darurat Covid-19! Keterisian Tempat Tidur Pasien RS di 15 Daerah Capai 90 Persen
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
-
Belum Tentu Stefano Lilipaly, Menebak Pengganti Ragnar Oratmangoen di Timnas Indonesia
-
Bikin Tidur Tak Nyenyak, Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Suram
-
Rotasi Besar-besaran di Kemenkeu Libatkan Petinggi TNI Hingga Orang Istana, Sri Mulyani Bungkam
-
APBN Berbalik Arah Usai Berdarah-darah Selama 3 Bulan, Kini Surplus Rp 4,3 Triliun
Terkini
-
Dapat Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu? Link Aktif Ada di Sini
-
Jelang ASPD SD, JCW Pantau Ketat: Yogyakarta Jangan Sampai Tercoreng Lagi
-
Klaim Disini! Saldo DANA Kaget Diburu Anak Muda, Jadi Tren Digital Baru di Kalangan Gen Z
-
Sambut Hari Kebangkitan Nasional, BRI Wujudkan 7 Poin Ekonomi Kerakyatan
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten