SuaraJogja.id - Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta menunjukkan lonjakan yang signifikan. Dari kisaran 130 hingga 160 kasus, saat ini kasus harian Covid-19 bisa mencapai 462 kasus. Menanggapi tingginya kasus dan berkurangnya kapasitas ranjang di rumah sakit maupun di selter, pemkot berencana untuk kembali menghidupkan selter di wilayah yang pernah ada.
Salah satu wilayah yang menyediakan selter Covid-19 adalah Kalurahan Sosromenduran, Kemantren Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Lurah Sosromenduran Agus Joko Mulyono menyampaikan, di wilayahnya terdapat balai RW yang digunakan sebagai selter. Namun, tidak semua RW punya lantaran kurangnya lahan di tengah perkotaan.
Sebagai satu kesatuan, atau instansi pemerintahan, Agus mengatakan bahwa ia mendukung program Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19, Heroe Poerwadi untuk kembali menghidupkan selter wilayah. Agus mengaku sudah jauh-jauh hari mengikuti instruksi PTKM yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, maupun Pemkot Yogyakarta.
"Di wilayah kami Sosromenduran kan tidak representatif seperti yang ada di desa-desa. Kami kan kesulitan tempat, artinya balai RW tidak seperti yang digambarkan," kata Agus saat dihubungi Rabu (16/6/2021).
Dibandingkan dengan balai RW yang ada di kalurahan lainnya, Agus mengatakan bahwa di wilayahnya balai RW tidak terlalu luas. Sehingga ketika akan digunakan sebagai selter Covid-19, maka balai RW tersebut justru akan dihuni oleh keluarga yang tidak terpapar Covid. Misalnya dalam satu keluarga ada yang terpapar, maka pasien isolasi mandiri di rumah dan keluarganya bisa tinggal sementara di Balai RW.
Agus menyampaikan, warga khawatir jika pasien yang melakukan isolasi di Balai RW justru akan menimbulkan kekacauan lantaran ruang yang terbatas, sehingga sesuai dengan kesepakatan bersama masing-masing ketua RW, balai tersebut akan digunakan oleh anggota keluarga yang justru tidak terpapar Covid-19.
"Memang tidak semua balai RW seperti yang digambarkan ada kamar mandi dan sebagainya. Ada, cuman RW RW tertentu yang mempunyai fasilitas komplit," imbuhnya.
Di wilayahnya sendiri, Agus menyebutkan ada 14 RW yang memiliki balai. Sedangkan balai yang representatif dinili hanya 7 saja. Beberapa RW juga tidak memiliki balai karena tidak ada lahan kosong. Dari jumlah tersebut, masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda, sesuai dengan fasilitas yang dimiliki, misalnya tempat tidur atau penggunaan tikar.
Agus menambahkan, banyak warga dengan alamat di KTP Sosormenduran yang terpapar Covid-19. Namun, pada realitanya tidak berdomisili di kalurahan tersebut. Sehingga sampai saat ini, selter di balai RW tersebut belum digunakan. Meski demikian, Agus mengaku bahwa pihaknya siap seandainya diminta untuk menggunakan sewaktu-waktu.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Jogja Aktifkan Kembali Selter Wilayah
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan beberapa hari ini, ia mulai menghubungi pemerintah desa untuk kembali mengaktifkan selter wilayah. Ketersediaan selter khusus pasien tanpa gejala saat ini wajib jadi perhatian pemerintah, untuk menjamin akses warga.
"Yang ada di wilayah sudah sejak kemarin saya minta untuk mulai menghidupkan kembali," kata Heroe.
Heroe menambahkan jika lonjakan kasus masih terjadi dan selter wilayah tidak mencukupi Pemkot akan menambah selter isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19. Namun, mengenai lokasi, dirinya belum dapat menjabarkan sekarang. Selter wilayah sendiri, sempat tidak beroperasi karena tingkat kasus yang rendah.
Berita Terkait
-
Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Jogja Aktifkan Kembali Selter Wilayah
-
Kasus Covid-19 di DIY Kian Tinggi, PTM Akan Diundur
-
Covid-19 Tersebar di Lapas Narkotika Sleman, Diduga dari Petugas yang Pulang Kampung
-
275 Orang di Lapas Narkotika Sleman Positif Covid-19
-
Update Covid-19 Global: Kasus Harian Indonesia Terbanyak Kedua di Asia Setelah India
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak