SuaraJogja.id - Sebanyak 5 pegawai di Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul dinyatakan positif covid-19, salah satunya yakni Kepala Dinas Pariwisata Asty Wijayanti. Kelima pegawai tersebut terpapar dari klaster yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul Supartono saat di hadapan anggota DPRD kabupaten Gunungkidul mengungkapkan jika kepala dinas Pariwisata dinyatakan positif covid-19 pada hari Senin (11/6/2021) yang lalu. Namun yang bersangkutan terpapar dari luar Gunungkidul.
Setelah itu pihaknya langsung mengambil langkah-langkah untuk antisipasi penyebarannya. Upaya tracing sudah dilaksanakan ke semua pegawai Dinas Pariwisata. Dan hasilnya ternyata ada 4 pegawai Dinas Pariwisata lainnya yang dinyatakan positif covid19.
"Mereka semua sudah melaksanakan isolasi mandiri. Penyemprotanpun dilaksanakan,"ungkap dia, Kamis (17/6/2021) di gedung dewan.
Baca Juga: Petani Gantung Diri Usai Makan dengan Keluarga, 2021 Sudah 23 Warga Gunungkidul Bunuh Diri
Menurut Supartono ke-4 pegawai yang positif Covid-19 tersebut bukan terpapar di Kantor Dinas Pariwisata namun berasal dari tempat tinggal mereka masing-masing. Ia mencontohkan pegawai yang berasal dari kapanewon Ponjong terpapar dari klaster hajatan.
Sementara pegawai yang berasal dari kapanewon Playen juga terpapar dari klaster Dengok. Untuk pegawai yang berasal dari kapanewon Wonosari konon terpapar karena ada saudara mereka yang datang dari Jakarta dan hanya satu yang terpapar di Dinas Pariwisata.
"Swab kita lakukan ke semua pegawai Dinas Pariwisata. Dan semuanya hasilnya negatif kecuali yang 4 orang,"tambahnya.
Pihaknya kini telah menerapkan sistem kerja work from home (WFH) seperti yang telah ditentukan oleh pemerintah. Sehingga kantor layanan di Dinas Pariwisata kabupaten Gunungkidul tetap berjalan seperti biasa meskipun pegawai yang ada di kantor jumlahnya sedikit.
Supartono menandaskan jika pegawai Dinas pariwisata kondisinya sehat di mana 97% dinyatakan negatif covid 19. Para pegawai yang dinyatakan positifpun bukan terpapar dari 1 sumber melainkan dari sumber penyebaran yang berbeda yaitu di tempat tinggal mereka masing-masing.
Baca Juga: Ditinggal Suami Bekerja Saat Musim Panen, IRT di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
"Tetapi kita tetap tekankan protokol kesehatan," tambahnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menyebut setidaknya ada 11 klaster yang bersifat aktif alias masih ada kasus positif di sana. Klaster ini menyebar di Playen (3 klaster), Panggang, Karangmojo, Nglipar (4 klaster), Tanjungsari, dan Tepus.
"Saat ini kami juga sedang melakukan tracing (pelacakan) di kawasan Pantai Drini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mencatat angka kematian karena COVID-19 di Gunungkidul terbilang tinggi, yaitu sekitar 4,5 persen dari keseluruhan kasus. Kini, hampir setiap hari ada laporan kasus meninggal dunia dari konfirmasi positif.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025