SuaraJogja.id - Dugaan pelecehan seksual dialami oleh seorang santri di Pondok Pesantren (Ponpes) wilayah Padukuhan Bogoran, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon/Kabupaten Bantul. Mirisnya, santri berjenis kelamin laki-laki asal Wonosobo, Jawa Tengah itu mendapat pelecehan seksual dari ustadnya sendiri.
Seorang keluarga korban, Rani Kristiani mengaku jika keponakannya yang berinisial D meminta untuk segera dijemput. D anak berusia 15 tahun ini menghubungi pamannya pada Jumat (18/6/2021) pagi.
"Pukul 07.30 wib itu anak ini telpon ke nomor om-nya (suami Rani) dengan terbata-bata dan kelihatan ketakutan. Dia memaksa untuk segera dijemput hari itu juga," kata Rani dihubungi wartawan, Kamis (24/6/2021).
Kaget karena D minta segera pulang, Rani memberi tahu jika hari itu masih Jumat dan belum akhir pekan. Sehingga santri-santri tidak boleh pulang.
"Namun keponakan saya ini tetap memaksa. Lalu saya bilang ke suami nanti saja dijemputnya hari Sabtu (19/6/2021). Karena anak ini masih punya orang tua jika Jumat kami jemput bisa jadi masalah," ujar Rani.
Pihaknya mulai menaruh curiga karena D termasuk anak yang lugu. Saat menerima telepon, D terlihat ketakutan dan Rani merasa ada yang tidak beres.
Lebih lanjut dirinya menghubungi ibu korban yang ada di Wonosobo, Jawa Tengah. Ibunya pun sempat bertanya-tanya karena anaknya minta segera dijemput.
"Awalnya kami curiga, setelah itu ibu korban ini menghubungi pengurus Ponpes dan memberi tahu kepada saya tidak boleh dijemput tidak boleh dibawa. Karena kami merasa ada yang tidak beres kami berusaha mendatangi ponpes itu," katanya.
Meski sudah mendapat informasi jika tidak boleh dibawa, ayah korban menghubungi Rani karena makin khawatir. Pasalnya D meminta ayah dan ibunya segera menjemput hari itu juga.
Baca Juga: Sebut Pemerintah Gagal Tekan Angka Penularan Covid-19 di Bantul, FPRB: Harus Lebih Tegas
Mempertimbangkan untuk menjemput atau tidak, Rani dan suaminya meminta saran keluarga lainnya yang ada di Kecamatan Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Keluarga Rani berpesan jika ada yang dikhawatirkan segera datangi anak tersebut.
"Karena kami merasa ada yang janggal, nekatlah kami ke Ponpes ini. Sampai sana kami tidak bisa menemukan orang untuk ditemui. Lalu ada orang melintas lalu kami panggil dan minta tolong panggilkan santri bernama D ini," jelas Rani.
Dirinya langsung melihat keponakannya berlari turun dari tangga dengan membawa tas dan menangis ketakutan. Hal itu membuat Rani bingung dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Anak ini tidak mau menceritakan. Dia bilang nanti di rumah saja. Bahkan minta saat itu pulang saja. Tapi jelas hal itu akan bermasalah, akhirnya saya mencari orang yang bertanggungjawab dan datang ustad yang notabene ini diduga pelaku. Saya tanya anak ini kenapa, ustad itu mengatakan jika D ini sedang kangen sama orang tuanya saja," ujar Rani.
Suami Rani tak langsung percaya, dia menanyakan kembali kenapa dia terlihat ketakutan saat ustad tersebut mendekat.
"Ustad itu mengatakan jika dia tidak tahu dan baru mau ditanyakan kepada anak ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Mantan Kapolda DIY yang Ditunjuk Prabowo untuk Reformasi Polri
-
Mahasiswa Bisnis Wajib Tahu: AI Tools Ubah Tugas Keuangan Jadi 10 Detik
-
Panitia Porda DIY Minta Maaf! Lanyard Medali Salah Cetak Jadi Sorotan