"Karena kami merasa ada yang janggal, nekatlah kami ke Ponpes ini. Sampai sana kami tidak bisa menemukan orang untuk ditemui. Lalu ada orang melintas lalu kami panggil dan minta tolong panggilkan santri bernama D ini," jelas Rani.
Dirinya langsung melihat keponakannya berlari turun dari tangga dengan membawa tas dan menangis ketakutan. Hal itu membuat Rani bingung dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Anak ini tidak mau menceritakan. Dia bilang nanti di rumah saja. Bahkan minta saat itu pulang saja. Tapi jelas hal itu akan bermasalah, akhirnya saya mencari orang yang bertanggungjawab dan datang ustad yang notabene ini diduga pelaku. Saya tanya anak ini kenapa, ustad itu mengatakan jika D ini sedang kangen sama orang tuanya saja," ujar Rani.
Suami Rani tak langsung percaya, dia menanyakan kembali kenapa dia terlihat ketakutan saat ustad tersebut mendekat.
Baca Juga: Sebut Pemerintah Gagal Tekan Angka Penularan Covid-19 di Bantul, FPRB: Harus Lebih Tegas
"Ustad itu mengatakan jika dia tidak tahu dan baru mau ditanyakan kepada anak ini," katanya.
Rani dan suami tetap meminta D segera dipulangkan karena ada hal janggal. Awalnya ustad tersebut tidak membolehkan karena belum waktunya pulang, namun Rani tetap memaksa dan harus bertemu Kepala Sekolah.
"Akhirnya saya berjalan ke ruangan kepala sekolah. Tapi saat masuk tidak terlihat seperti kantor kepala sekolah. Akhirnya ada orang yang sebelumnya saya kira sebagai kepala sekolah," terang Rani.
Pria yang berinisial M yang diduga Rani adalah Kepala Sekolah itu memberi penjelasan jika memang tidak boleh santrinya pulang selain hari libur. Namun Rani dan suaminya bersikukuh meminta D dipulangkan hingga mendapat izin dari orang tersebut.
"Saya baru tahu beberapa jam jika orang tersebut (M) ya pengajar juga di sana bukan Kepala Sekolah. Sebelum diizinkan saya dan suami diminta keluar ruangan itu sebentar. Tapi keponakan saya tetap di dalam," jelas dia.
Baca Juga: Ajak Warga Perketat Prokes, Relawan Bantul Pasang Masker di Patung Penari Jathilan
Makin curiga, Rani mendekat ke arah pintu sambil mendengarkan percakapan di dalam. Dirinya sudah menganggap ada kejadian yang tidak beres antara keponakan dan ustadnya itu.
Berita Terkait
-
Kecam Aksi Pelecehan Eks Gubes UGM, PKB Desak Gelar Guru Besarnya Dicabut
-
Sesalkan Kasus Pelecehan UGM, Menteri PPPA: Tiap Kampus Harus Punya Satgas TPKS
-
Menteri PPPA Soroti Insiden Pelecehan di KRL: Alarm Perempuan Belum Aman
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri