SuaraJogja.id - Polres Bantul masih menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh santri berinisial D (15). Hingga kini terduga pelaku yaitu ustadz di Pondok Pesantren belum dilakukan pemeriksaan.
"Belum (terduga pelaku) kami periksa, masih kami lakukan penyelidikan kasus dan pemeriksaan kepada korban dan saksi-saksi," jelas Kanit PPA Sat Reskrim Polres Bantul, Mustafa Kamal dihubungi wartawan, Kamis (24/6/2021).
Kamal melanjutkan bahwa pihaknya juga menerima laporan dugaan pelecehan seksual anak lainnya. Sehingga hal itu masih terkendala untuk dilakukan pemeriksaan.
"Jadi memang banyak sekali laporan dugaan pelecehan anak ini. Sedang kami selesaikan segera," ungkap dia.
Baca Juga: Ajak Warga Perketat Prokes, Relawan Bantul Pasang Masker di Patung Penari Jathilan
Kamal menjelaskan, pihaknya juga akan segera memanggil pengurus Ponpes tempat D menempuh pendidikan.
"Kami masih berproses, nanti akan dilakukan pemanggilan ke pengurus ponpes, juga terlapor (terduga pelaku ustadz)," jelas Kamal.
Saat ini kondisi korban masih dibayangi rasa trauma atas peristiwa yang dialami. Keluarga Korban, Rani Kristiani mengatakan jika keponakannya mengalami pelecehan itu hingga tiga kali.
"Seingatnya aksi yang dialami itu sampai tiga kali," ujar Rani dihubungi wartawan.
D mengalami kejadian itu dari Desember 2020 dan juga Januari 2021. Modus terduga pelaku sendiri dengan mengajak korban makan bersama, ketika malam hari, ustad tersebut melakukan aksi bejatnya.
Baca Juga: Pasangi Masker di Patung Penari Jathilan, Relawan Bantul Ajak Masyarakat Perketat Prokes
Atas kejadian itu, keluarga korban melaporkan ke Polres Bantul pada Sabtu (19/6/2021).
Berita Terkait
-
Sesalkan Kasus Pelecehan UGM, Menteri PPPA: Tiap Kampus Harus Punya Satgas TPKS
-
Menteri PPPA Soroti Insiden Pelecehan di KRL: Alarm Perempuan Belum Aman
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual, Belajar dari Kasus Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia