Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 25 Juni 2021 | 13:13 WIB
Ilustrasi korban pelecehan. (Pixabay/Anemone123)

Sama seperti D, HA juga dibebaskan untuk makan, minum, main gim, main laptop. Pukul 22.00 WIB lebih sedikit, HA mengaku disuruh untuk naik ke ranjang pelaku untuk tidur. Tak berapa lama kemudian pelaku menyusul ke ranjang, dan mereka berdua tidur berdampingan di ranjang. HA mengaku tidak bisa tidur tanpa alasan yang jelas.

"Saat itu, dia ngomong 'ayo jadi ndak. Ini udah malam'," kata HA, menirukan oknum pengajar tersebut.

Ketika tengah berusaha terlelap itulah HA kaget karena sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku tiba-tiba terbangun dan meminta kepada HA untuk buka celana. HA sempat menolak dan dipaksa tetap buka celana hingga akhirnya terjadilah pelecehan seksual.

Cukup lama pelaku mencabuli korban HA karena baru selesai selepas tengah malam. Setelah itu, pelaku tidur bersama dengan HA di ranjang yang sama, dan lagi-lagi HA tidak bisa memejamkan matanya karena ketakutan aksi cabul yang menimpanya terulang kembali.

Baca Juga: Bikin Salah Fokus, Suara Santri Ini Mirip Banget sama Jokowi, Coba Dengarkan

"Saya kemudian diam-diam keluar dari kamar dan langsung tidur di ranjang saya di kamar bawah," tambahnya.

Ketika ditanya apakah pelaku melepas bajunya saat melakukan aksi pelecehan tersebut, HA mengaku pelaku masih berpakaian lengkap. Hanya celana HA saja yang dilepas oleh pelaku. Sampai saat ini HA mengaku masih trauma dengan kejadian pelecehan seksual tersebut.

Meski begitu, HA mengaku masih akan kembali ke pondok pesantren tersebut untuk menuntut ilmu karena ia diminta orang tuanya untuk kembali ke pondok pesantren tersebut nantinya jika oknum pendidik pondok pesantren tersebut sudah tidak ada lagi.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Ya Ampun! 4 Santri Ponpes Ponorogo Dipenjara Sebab Aniaya Temannya Hingga Mati

Load More