Beberapa hari kemudian, saat ia bersama rekan santri berkumpul dengan oknum tersebut, D lantas menyindir-nyindir secara halus perilaku pelaku bejat ini. Pelaku tidak terima dan langsung menampar D beberapa kali.
"Saya jadi takut," ungkapnya.
Di kejadian kedua, D juga mendapat perlakuan yang mirip. Saat itu pelaku meminta tolong kepada D untuk mengeroki karena masuk angin. Sementara untuk peristiwa ketiga, D mengaku lupa awalnya disuruh melakukan apa, tetapi diakhiri aksi cabul yang sama.
Kejadian serupa juga menimpa HA (15), santri asal Kramatjati, Jakarta Timur. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (17/6/2021) lalu. Usai salat Isya, HA diminta pergi ke kamar pelaku yang berada di lantai 2. Saat itu pelaku berpesan ke rekan HA agar HA pergi ke kamar pelaku.
Baca Juga: Bikin Salah Fokus, Suara Santri Ini Mirip Banget sama Jokowi, Coba Dengarkan
"Saya langsung naik ke kamar lantai 2," ujarnya.
Sama seperti D, HA juga dibebaskan untuk makan, minum, main gim, main laptop. Pukul 22.00 WIB lebih sedikit, HA mengaku disuruh untuk naik ke ranjang pelaku untuk tidur. Tak berapa lama kemudian pelaku menyusul ke ranjang, dan mereka berdua tidur berdampingan di ranjang. HA mengaku tidak bisa tidur tanpa alasan yang jelas.
"Saat itu, dia ngomong 'ayo jadi ndak. Ini udah malam'," kata HA, menirukan oknum pengajar tersebut.
Ketika tengah berusaha terlelap itulah HA kaget karena sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku tiba-tiba terbangun dan meminta kepada HA untuk buka celana. HA sempat menolak dan dipaksa tetap buka celana hingga akhirnya terjadilah pelecehan seksual.
Cukup lama pelaku mencabuli korban HA karena baru selesai selepas tengah malam. Setelah itu, pelaku tidur bersama dengan HA di ranjang yang sama, dan lagi-lagi HA tidak bisa memejamkan matanya karena ketakutan aksi cabul yang menimpanya terulang kembali.
Baca Juga: Ya Ampun! 4 Santri Ponpes Ponorogo Dipenjara Sebab Aniaya Temannya Hingga Mati
"Saya kemudian diam-diam keluar dari kamar dan langsung tidur di ranjang saya di kamar bawah," tambahnya.
Berita Terkait
-
Profil Kiai Supar: Ngaku Bisa Gandakan Diri, Tuduh Jelmaannya yang Hamili Santriwati
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Angelina Sondakh Blusukan ke Pegunungan, Temui Calon Santri Spesial di Ponpes yang Eksotis
-
Wakil Ketua DPR Bicara Tiga Fungsi Pesantren dan Sampaikan Terima Kasih Negara
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
Terpopuler
- Manajer Jelaskan Emil Audero Terkesan 'Hilang' dari Timnas Indonesia
- Erick Thohir Singgung Kevin Diks dan Sandy Walsh: Saya Tidak Tahu
- Manajer Respons Potensi Dean James hingga Joey Pelupessy Rusak Keseimbangan Timnas Indonesia
- Viral Ormas Pemuda Pancasila Segel Pabrik Diduga Karena Tidak Mau Bayar Setoran
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur yang Lagi Pusing gegara Riau Defisit Anggaran
Pilihan
-
Eksklusif Kas Hartadi: Timnas Indonesia Bisa Menang Lawan Australia
-
Lahan di IKN Diperebutkan, DPRD PPU Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata: Lindungi Rakyat!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Terbaik Jelang Lebaran 2025
-
Media Australia: Pemain Naturalisasi Ancam Patriotisme Timnas Indonesia
-
Mobil Elektrifikasi Makin Diminati, Toyota Indonesia Optimistis Ekspor 3 Juta Mobil Tahun Ini
Terkini
-
Jutaan Orang Diprediksi Melintas Sleman saat Lebaran, Infrastruktur Jalur Alternatif Dipersiapkan
-
Bus Dilarang Melintas Kota Jogja untuk Cegah Macet saat Lebaran? Begini Penjelasan Wali Kota
-
Jalur Clongop kerap Longsor, Pemda DIY Baru Gelontorkan Rp15 Miliar untuk Dua Lokasi
-
Efisiensi Pemerintah dan Larangan Studi Tour: Pariwisata Sleman di Ujung Tanduk?
-
Istirahat di Angkringan Berujung Celurit, Pria di Sleman Jadi Korban Pembacokan Brutal