SuaraJogja.id - Meningginya angka kasus baru Covid-19 di DI Yogyakarta ditanggapi serius oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY. Kondisi saat ini sudah tak biasa mengingat kasus Covid-19 di DIY menyentuh angka hingga 700 orang.
Meski demikian Ketua IDI DIY, Joko Murdiyanto meminta masyarakat tak perlu khawatir. Pihaknya meminta agar protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan penerapan 3M dilakukan lebih ketat.
“DIY ini keadaannya tidak dalam biasa-biasa saja, tapi tidak perlu panik apalagi stres dan tetap waspda. Jadi ketika menemukan angka yang banyak (kasus baru Covid-19) itu tidak perlu takut, sebaiknya diblokir (kebijakan dibuat lebih tegas). Itu yang terjadi di hilirnya, sehingga untuk mengantisipasi ini agar tidak meluas adalah memperbaiki hulunya yaitu memperketat cuci tangan dengan bersih, menggunakan masker dan menjaga jarak,” jelas Joko dihubungi Suarajogja.id, Sabtu (26/6/2021).
Joko menjelaskan, memang terjadi dampak signifikan terhadap kenaikan angka kasus Covid-19. Hingga Jumat (25/6/2021) tercatat jumlah kasus baru Covid-19 DIY mencapai 783 orang.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, APBD Batam Diprediksi Defisit Rp200 Milyar
“Awal 2021 itu tidak sampai 300 orang (kasus baru Covid-19 per hari), jadi luar biasa yang terjadi saat ini. Penyebabnya memang karena tracing yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) banyak. Tentu ini juga memberi dampak, yang mulai terlihat adalah tenaga kesehatan mulai terpapar positif Covid-19 ada dokter, perawat, bidan,” kata dia.
Melihat pada bulan April ke belakang, kata Joko, jarang terjadi kasus tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19. Bulan Juni ini kasusnya terjadi kembali.
“Ya jadinya meledak ini, naik lagi ini. Kemarin sempat ada rumah sakit yang terpaksa tidak melayani pasien karena IGD-nya penuh, tenda-tenda perawatan juga penuh,” jelas dia.
Tak hanya itu, kebutuhan oksigen pun juga makin meningkat, mengingat jumlah pasien sendiri banyak bergejala sedang hingga berat. Bahkan beberapa RS berkoordinasi dengan luar daerah untuk kebutuhan oksigen.
“Dampak lainnya kebutuhan oksigen kurang, karena (pasien Covid-19) kritis itu membutuhkan oksigen yang tidak seperti pasien biasa. Bagaimana memenuhi kebutuhan itu?, RS itu sampai pontang-panting mencari sumber pemasok oksigen. Ada beberapa RS yang sampai mencari oksigen hingga ke Bali,” jelas dia.
Baca Juga: Pengumuman! Besok ada Gerakan Boyolali di Rumah Saja, Seluruh Pasar Ditutup
Ia berharap Kementerian Kesehatan berperan penuh terhadap kondisi yang terjadi. Mulai dari terpaparnya tenaga kesehatan dan kebutuhan oksigen yang menipis di daerah-daerah.
“Kementerian sudah melakukan hal ini, mulai mencarikan kebutuhan oksigen dari PT Samator dan perusahaan lainnya. Harapannya ini terus dilakukan saat situasi yang tidak biasa ini,” kata dia.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Meningkat, APBD Batam Diprediksi Defisit Rp200 Milyar
-
Pengumuman! Besok ada Gerakan Boyolali di Rumah Saja, Seluruh Pasar Ditutup
-
Duh! Tempat Isolasi Covid-19 Terpusat di Kota Semarang Sudah Terisi 90%
-
Pecah Rekor! Kasus Covid-19 di Kabupaten Klaten Tembus 665 Orang dalam Sehari
-
COVID-19 Mengganas, Ini Daftar Tempat Wisata di Jakarta yang Tutup Sementara
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?
-
ARTJOG 2025: Dari Instalasi hingga Inklusi, Seni yang Berdaya
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!