SuaraJogja.id - DIY akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021 di lima kabupaten/kota. Kebijakan yang juga diberlakukan di seluruh Jawa-Bali ini disebut menjadi pilihan pahit yang harus ditempuh DIY.
Sebab kebijakan yang dilaksanakan hampir tiga pekan kedepan ini membuat banyak fasilitas umum, wisata perbelanjaaan harus tutup atau mengurangi jam operasional. Kondisi ini pasti berdampak pada perekonomian masyarakat di DIY.
"Tapi jika tidak dilaksanakan dan didukung akan membuat kondisi kedepan lebih buruk lagi," ujar Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana saat dikonfirmasi, Jumat (02/07/2021).
Menurut Huda, saat ini semua pihak terpaksa memilih untuk prioritaskan penanganan kesehatan dan pencegahan pandemi dengan konsekwensi turun nya aktivitas perekonomian di DIY. Tapi pilihan pahit ini adalah yang terbaik untuk dilakukan.
Baca Juga: PPKM Darurat di DIY Tancap Gas Besok, Pemda Minta Warga Tak Egois dan Batasi Mobilitas
Jika tidak ada langkah tegas pemda dan kesadaran masyarakat maka dikhawatirkan bukan hanya kesehatan dan rumah sakit yang terpuruk. Sektor wisata dan ekonomi kedepan semakin terpuruk kedepannya.
Karenanya itu Huda berharap semua pihak menahan diri dan menerapkan PPKM darurat. Dengan demikian segera menurunkan penularan covid di DIY secara drastis dan cepat.
"Saat ini rumah sakit, tenaga kesehatan, relawan, semua sudah kewalahan. Puluhan warga meninggal dalam pekan ini, meninggal di rumah sakit, meninggal saat antri IGD, meninggal di rumah dan ribuan lain terjangkit virus. Jika kita tidak sukseskankita khawatir akan banyak tragedi kemanusiaan," ungkapnya.
Huda berharap aparat dan satgas di seluruh tingkatan untuk bersikap tegas, terutama dalam penegakan aturan. Kerumunan dan semua yang berpotensi penularan mohon dicegah dan dikendalikan.
Masyarakat diminta meningkatkan kesadarannya untuk mensukseskan PPKM darurat dan menjaga diri serta keluarganya agar jangan tertular.
Baca Juga: Masuk Zona PPKM Darurat, Objek Wisata di Tiga Wilayah DIY Ditutup
Pemda pun diminta meningkatkan kapasitas rumah sakit serta memperbesar kapasitas shelter shelter perawatan dan isolasi bagi warga yang terkena COVID-19.
Berita Terkait
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Meta Ambil Langkah Tegas: 20 Karyawan Dipecat Akibat Kebocoran Data
-
Hati-Hati! Gigi Dall'Igna Bisa Ngamuk Kalau Sampai Timbul Masalah di Ducati
-
Mahfud MD: Akademisi dan Politisi Kritis di Era Prabowo Kian Langka
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini