SuaraJogja.id - Penyekatan di sejumlah ruas jalan di Kota Jogja diklaim efektif dalam mengurangi kepadatan lalu lintas. Seperti diketahui, selama pelaksanaan PPKM darurat, sejumlah ruas jalan utama di Kota Jogja ditutup.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja Agus Arif Nugroho mengatakan, penurunan tingkat kepadatan lalu lintas selama PPKM darurat mengacu pada data traffic account. Ada sembilan persimpangan yang dijadikan parameter.
"Kami menghitung panjang antrean di lampu lalu lintas yang ada di sembilan persimpangan tersebut. Penurunannya mencapai 57 persen selama PPKM darurat ini," katanya pada Kamis (8/7/2021).
Dijelaskannya, sembilan simpang yang dimaksud yaitu simpang eks bioskop Permata timur barat, Gondomanan timur barat, Gramedia timur, Gramedia selatan, Galeria timur, Serangan barat dan timur. Sebagai contoh, di simpang Permata barat di Jalan Sultan Agung, tadinya panjang antrean selama 35-40 meter.
"Setelah ditutup, sekarang antrean kendaraannya turun jadi 20-25 meter atau prosentasenya 29 persen," terangnya.
Sementara, antrean kendaraan saat tidak dilakukan PPKM darurat biasanya terjadi di simpang Galeria timur di Jalan Urip Sumoharjo. Pada hari biasa antrean kendaraan mencapai 70 meter tapi sekarang mungkin tinggal 10 meter.
"Itu pun kemungkinan hanya kepentingan lokal, turun hampir 86-90 persen," ujar dia.
Agus tak menampik bila penutupan ruas jalan arteri di Kota Jogja berimbas terhadap kemacetan di simpang lain yang ada di dekatnya. Simpang yang terkena dampak ialah simpang Wirobrajan dan Pabrik susu SGM, Tugu Pal Putih, Pingit, dan Gejayan.
"Efeknya ada di simpang-simpang itu. Biasanya crowd (kepadatan) kota yang dominan ada di sembilan simpang itu," katanya.
Baca Juga: Warga Kota Bandung Boleh Lewati Jalan yang Ditutup dengan Syarat Ini
Ia berharapan dengan manajemen lalu lintas seperti itu agar mengurangi aktivitas non esensial atau non critical. Oleh karena itu, masyarakat Jogja diminta untuk memahami kebijakan tersebut.
"Itu manajemen yang kami lakukan bersama TNI dan polri untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19. Sehingga tolong dipahami oleh masyarakat, kami bukannya memeprsulit namun memang kebutuhan primer dulu yang penting tetap terpenuh. Kebutuhan sekunder bisa ditunda dulu lah," tuturnya.
Berita Terkait
-
Warga Kota Bandung Boleh Lewati Jalan yang Ditutup dengan Syarat Ini
-
Bandel Ciptakan Kerumunan di Masa PPKM Darurat, 4 Tempat Usaha Ditutup
-
Transportasi Umum Masuk Jalan Kecil, Organda Depok: Kami Dilema
-
Langgar PPKM Darurat, Plaza Kenari Mas Ditutup
-
PPKM Darurat, Dinsos Karangasem Minta Masyarakat Tunda Urusan Administrasi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini