SuaraJogja.id - Sutadbi (51), warga Tamanraya Rajek Blok J-16/18, Mekarsari, Rajek, Tangerang, ditemukan meninggal di sebuah ruko yang beralamat di Puntoksari Ped I, Krembangan, Panjatan, Kulonprogo, Kamis (8/7/2021) sekitar pukul 07.45 WIB.
Sebelum ditemukan meninggal, lelaki ini dikabarkan melakukan isolasi mandiri karena dinyatakan positif. Hal tersebut diperkuat dengan temuan surat hasil rapid test antigen atas nama yang bersangkutan dan menyatakan positif Covid-19.
Kapolsek Panjatan AKP Harun Karyanto, ketika dikonfirmasi, Kamis malam, membenarkan peristiwa tersebut. Mayat korban kali pertama ditemukan tetangganya yang bernama Abdul Hadi. Abdul Hadi curiga karena yang bersangkutan sudah tidak terlihat beberapa hari terakhir.
"Tetangganya curiga kemudian berusaha mengecek ke ruko tersebut," tutur Harun.
Baca Juga: Hidayat Buka Peminjaman Tabung Oksigen Gratis Buat Pasien Covid-19 Wilayah DKI
Saat itu, Abdul Hadi mencoba mengetuk pintu ruangan korban tinggal, namun tidak ada respons.
Ia kemudian menemui tetangganya yang lain dan menginformasikan hal tersebut dan sepakat melaporkan ke Polsek Panjatan.
Atas informadi tersebut, anggota Polsek Panjatan bersama gugus tugas Covid-19 Kalurahan Krembangan menuju ke TKP guna memastikan informasi dari warga. Sesampainya di TKP, anggota gugus tugas covid membuka pintu dan mendapati korban sudah tidak bergerak.
"Korban tinggal di ruko tersebut dalam rangka isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19," paparnya.
Saat itu juga petugas Satgas Covid-19 dengan APD lengkap datang ke TKP kemudian melakukan memeriksa jenazah. Mereka juga langsung melakukan pemulasaran untuk pemakaman sesuai protokol Covid-19.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Isoman di Jawa Barat Bisa Dapat Obat Gratis, Begini Cara Daftarnya
Berdasarkan keterangan para tetangga, awalnya korban, yang sakit positif Covid-19, diantar temannya ke ruko tersebut.
Temannya menitipkan korban kepada warga sekitar agar dipantau keadaannya karena sedang sakit dan melaksanakan isolasi mandiri.
Di dalam ruko tersebut petugas menemukan surat keterangan dari klinik Pratama Darma Husada, yang beralamat di Jalan Parangtritis Km 24, Duwuran, Parangtritis, Kretek, Bantul.
Hasil pemeriksaan laboratorium untuk rapid test antigen dengan hasil positif.
Dari keterangan petugas Puskesmas 1 Panjatan yang memeriksa korban menyebutkan bahwa kondisi korban pada saat ditemukan telentang di kasur dalam keadaan meninggal dunia, diperkirakan 4-6 jam dari saat ditemukan. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan
"Ditemukan hasil laboratorium dengan hasil positif," paparnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hidayat Buka Peminjaman Tabung Oksigen Gratis Buat Pasien Covid-19 Wilayah DKI
-
Pasien COVID-19 Isoman di Jawa Barat Bisa Dapat Obat Gratis, Begini Cara Daftarnya
-
Apa Itu Happy Hypoxia? Pasien COVID-19 Kalbar Terawa Lepas, Sesak Nafas, Lalu Meninggal
-
Rumah Sakit Penuh, Pasien Isolasi Mandiri Meninggal Dunia
-
Begini Panduan Isolasi Mandiri yang Baik dan Benar Bagi Pasien Covid-19
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK