SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum teramati kembali guguran awan panas namun luncuran lava masih terus berlangsung.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan Rabu (14/7/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB hanya teramati sejumlah guguran lava menuju ke arah barat daya.
"Teramati 11 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/7/2021)
Dalam periode pengamatan ini visual gunung terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Sejumlah kegempaan juga terpantau terus terjadi dari Gunung Merapi. Mulai dari kegempaan guguran sebanyak 61 kali, hembusan sejumlah 4 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 5 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Selasa (13/7/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Memang masih tidak teramati ada awan panas guguran yang muncul.
Dalam aktivitas Merapi periode 24 jam itu tetap didominasi dengan guguran lava serta kegempaan yang terjadi. Bedanya guguran lava pada periode ini mencatat jarak luncur maksimal yang lebih jauh.
Bahkan dalam pengataman saat itu tercatat ada luncuran yang terjadi menuju ke Sungai Senowo.
"Teramati 27 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 2000 meter, 1 kali ke Sungai Senowo dengan jarak luncur 500 meter," tuturnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Sejauh 1,5 Kilometer ke Arah Barat Daya
Selain itu, terdengar pula suara guguran sebanyak dua kali dari PGA Babadan. Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut.
Masih didominasi kegempaan guguran sejumlah 234 kali, lalu ada embusan 13 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 152 kali dan vulkanik dangkal sejumlah 42 kali.
Diketahui sebelumnya BPPTKG telah memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi Merapi beberapa waktu lalu.
Keputusan itu diambil setelah terjadi luncuran awan panas Merapi sejauh 3 kilometer ke arah tenggara atau ke Kali Gendol pada Jumat (25/6/2021) lalu.
Hanik menjelaskan perubahan rekomendasi daerah bahaya tersebut memang berdasarkan pemodelan aliran awan panas yang ada di Merapi saat ini. Melihat itu baik kubah lava yang berada di sisi barat daya serta kubah lava yang berada di tengah kawah Merapi.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Kembali Muntahkan Lava Sejauh 1,5 Kilometer ke Arah Barat Daya
-
6 Kali Guguran Lava Pijar Teramati dari Merapi, Jarak Terjauh 1,2 Kilometer ke Tenggara
-
Dalam 6 Jam Merapi 3 Kali Luncurkan Lava Pijar ke Arah Barat Daya dan Tenggara
-
Senin Pagi, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas Sejauh 1,5 Km
-
Update Aktivitas Gunung Merapi: Hari Ini Sudah Luncurkan 4 Kali Awan Panas Guguran
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Operasi Patuh Progo 2025 Yogyakarta Digelar, Knalpot Brong Disita dan Tilang di Tempat
-
Jogja Siaga Stunting, Data Terbaru Ungkap Ratusan Keluarga Berisiko: Ini yang Dilakukan Pemkot?
-
Rumah Dihancurkan, Warga Lempuyangan Ngamuk, PT KAI Dituding Tak Manusiawi Saat Eksekusi
-
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib
-
Sekolah Rakyat DIY di Tahun Ajaran Baru, 275 Siswa Diterima, Pemda Siapkan MOS Berkualitas