SuaraJogja.id - Belum sempat ditangani, seorang pasien Covid-19 meninggal dunia di IGD RSUP Dr Sardjito saat mengantre, Selasa (13/7/2021).
Peristiwa tragis itu menimpa pasien Covid-19 berinisial P, warga 54 tahun asal Banyu Temumpang, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Kejadian ini telah dibenarkan Carik Bangunjiwo Sukarman. Ia menceritakan kronologi warganya yang merupakan pasien Covid-19 itu dari berangkat ke RSUP Dr Sardjito hingga akhirnya meninggal dunia.
"Benar. Kejadian kemarin [Selasa]. Kemarin [Selasa] pagi, kami antarkan pasien dengan ambulans ke RSUP Dr Sardjito. Di sana yang bersangkutan sudah terdaftar dan tengah mengantre di kursi depan IGD untuk mendapatkan pelayanan. Ambulans pun pulang. Namun, tidak berselang lama. Siang harinya, kami dikabari keluarga, pasien tersebut meninggal dunia," kata Sukarman, Rabu (14/7/2021), dikutip dari HarianJogja.com--jaringan SuaraJogja.id.
Sukarman bersama tim ambulans lantas mendatangi RSUP Dr Sardjito untuk menjemput jenazah pasien.
Oleh pihak rumah sakit, jenazah pasien lalu dipeti. Tim ambulans selanjutnya membawa jenazah pasien untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami sendiri baru bisa memakamkan malam setelah Magrib karena harus menunggu proses yang harus dilalui di rumah sakit. Kami makamkan dengan protokol kesehatan," jelas Sukarman.
Sukarman menerangkan, P meninggal karena belum tertangani oleh pihak rumah sakit walaupun telah masuk dalam daftar pasien yang akan ditangani.
P sendiri, lanjut dia, memiliki riwayat sesak napas sebelum dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia saat mengantre di RSUP Dr Sardjito.
Baca Juga: Pemprov Fungsikan Asrama Haji dan Tambah Tower JSC untuk Pasien COVID 19
"Dia punya riwayat komorbid. Sesak napas," terang dia.
Menurut keterangan Sukarman, peristiwa meninggalnya pasien Covid-19 saat antre di rumah sakit ini baru kali pertama terjadi untuk warganya.
Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, di Bangunjiwo ditemukan pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri. Pasien tersebut memiliki komorbid dan riwayat cuci darah hingga kemudian meninggal di rumah.
"Jadi dia biasa cuci darah. Sambil menunggu jadwal cuci darah, pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri. Kami evakuasi dan kami lakukan pemulasaran dan pemakaman dengan protokol kesehatan yang ketat," tambah Sukarman.
Berita Terkait
-
Pemprov Fungsikan Asrama Haji dan Tambah Tower JSC untuk Pasien COVID 19
-
Besok, Presiden Jokowi Luncurkan Paket Obat Gratis Pasien COVID-19
-
Daftar Link Darurat Pasien COVID-19 di Jakarta dari Isoman sampai Donor Darah Plasma
-
Cerita Romeo Bagikan Ratusan Bubur Saben Hari untuk Pasien Covid-19 di Semarang
-
Pasien COVID-19 OTG Buleleng Ditampung di Asrama Mahasiswa Undiksha Singaraja
Terpopuler
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Baru Sebulan Diterima, Bantuan Traktor untuk Petani Cianjur Malah Dijual Ketua Gapoktan
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
Pilihan
-
Ledakan Followers! Klub Eropa Raup Jutaan Fans Berkat Pemain Keturunan Indonesia
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
Terkini
-
ITF Bawuran Genjot Kapasitas: Bakar Sampah Lebih Banyak, Biaya Juga Naik?
-
Profil Salsa Erwina, Perempuan Muda dari UGM yang Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni
-
Guru Jadi 'Korban' Pertama? Terungkap Alasan Guru SMPN 3 Berbah Ikut Terpapar Keracunan Makanan Gratis
-
Trans Jogja Terancam? Subsidi Dipangkas, Bus Jadi Billboard Berjalan
-
Tragis! Warga Sleman Temukan Mayat Bayi di Bawah Pohon Beringin, Tali Pusar Belum Terpotong