Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 16 Juli 2021 | 17:34 WIB
Ilustrasi tabung oksigen. (iStockphoto/Toa55/Getty Images)

Direktur RSUD Saptosari, dr Eko Darmawan mengatakan, pihaknya saat ini juga tengah berupaya membangun instalasi oksigen konsentrat seperti RSUD Wonosari. Namun  sampai saat ini belum terwujud karena memang alatnya harus didatangkan dari luar negeri.

"Sementara kalau ada kebutuhan mendesak, kalau di rumah sakit swasta lain bisa kita pinjam ya kita pinjam,"ujar dia.

Kondisi serupa juga dialami oleh rumah sakit swasta di Bumi Handayani ini. Mereka juga kesulitan mendapatkan oksigen karena memang pasokan dari vendor seringkali tersendat bahkan sering tidak mendapatkan pasokan.

Direktur RS Multazam Dr Iip Wibawa Putra mengatakan pasokan oksigen di tempatnya memang tidak lancar. Karena ternyata oksigen liquidnya dari penyedia memang kesulitan sehingga untuk produksi terkendala. Sehingga mereka tidak selalu mendapatkan pasokan oksigen sesuai pesanan.

Baca Juga: Cerita Satgas Covid-19 di Gunungkidul Kesulitan Cari Oksigen, Terpaksa Pinjam Bengkel Las

"Gak mesti (mendapat kiriman) kadang tidak ada kiriman sama sekali," tambahnya.

Oleh karena itu, mereka harus melakukan evaluasi ketat terhadap penanganan pasien terutama yang membutuhkan oksigen. Pihak rumah sakit harus melakukan efektivitas penggunaan oksigen dari kebocoran tabung.

"Kami akan melakukan penguatan koordinasi dengan pihak kedua yaitu vendor,"ujar dia.

Iip mengaku sangat sedih juga karena terkadang tidak bisa membantu para pasien. Karena secara umum semua dokter pasti akan lebih luas jika bisa bantu apalagi pasien bisa sembuh. Soal nominal pasti tidak akan terpikirkan, karena ketika mendapat kabar pasien bisa sembuh sudah bahagia.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Bertambah, Sudah 3 Warga Gunungkidul yang Meninggal Bunuh Diri Selama PPKM Darurat

Load More