SuaraJogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mengimbau semua pihak untuk lebih memperhatikan alur pekerjaan selama penyembelihan hewan kurban di Idul Adha mendatang. Mengingat penyelenggaraan Idul Adha kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana menjelaskan bahwa alur pekerjaan yang diperhatikan itu mulai dari awal penyembelihan hingga nantinya kepada distribusi hewan kurban.
"Yang perlu diperhatikan adalah alur pekerjaan sejak pengulitan hingga pembagian daging," kata Suyana kepada awak media, Senin (19/7/2021).
Suyana menyampaikan, alur pekerjaan, yang dimulai dari penyembelihan, pengulitan, pemilahan tulang, hingga pembagian atau distribusi, perlu dilakukan secara terpisah. Dalam artian ada petugas yang akan bekerja sesuai dengan alur yang telah ditentukan itu.
Baca Juga: Begini Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah, Bacaan Niat Imam dan Makmumnya
Selain itu petugas yang ada juga tidak dicampur menjadi satu dengan yang lain atau membantu ketugasan lainnya. Petugas yang terlibat pun juga perlu untuk dibatasi.
"Petugasnya tidak dicampur, sudah ada petugas masing-masing. Dan harus sudah diatur [jumlahnya]. Misal penyembelian 4 orang, pengulitan 3 orang dan pemilahan daging 4 orang dan seterusnya. Dan tidak boleh ikut saling membantu lainnya," ujarnya.
Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir kontak yang terjadi sesama petugas. Suyana juga menyarankan bahwa saat pelaksaannya nanti petugas yang bekerja juga sebaiknya tidak berhadap-hadapan secara langsung.
Dengan tentu saja tetap dilengkapi dengan protokol pencegahan penularan Covid-19 yang ketat. Mulai dari memakai masker serta melengkapi diri dengan hand sanitizer atau tempat penyembelihan dengan tempat cuci tangan dengan sabun.
"Pendistribusian pun jangan sampai menimbulkan kerumunan. Sekarang diantar oleh petugas ke rumah. Saya sarankan juga kepada panitia untuk membuat spanduk terkait dengan selain panitia dan petugas tidak mendekat [ke lokasi penyembelihan] agar tidak menjadi kerumunan," tuturnya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ambarrukmo Group Lakukan Gerakan Peduli dengan Serahkan Hewan Kurban
Disebutkan Suyana, panitia hewan kurban atau masyarakat yang mengundang petugas jagal dari luar wilayahnya juga harus meminta hasil swab yang bersangkutan. Guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Termasuk juga kalau mengundang petugas jagal dari luar harus meminta hasil swabnya. Jangan sampai kemudian dari luar membawa penyakit. Itu salah satu yang harus dilakukan," tegasnya.
Suyana mengatakan setiap masyarakat yang sebelumnya sudah mendaftar untuk melaksanakan penyembelihan hewan kurban secara mandiri atau di luar Rumah Potong Hewan (RPH) nanti akan dilanjutkan ke Kemantren.
Sehingga nantinya dari Satgas Covid-19 di tingkat Kemantren bisa ikut melakukan pengawasan khususnya terhadap prokes saat pelaksaan penyembelihan kurban.
"Kami akan melakukan pengawasan teknis dan kesejahteraan hewannya. Tapi kalau disiplin prokes untuk di temen-temen Kemantren. Itu pembagian tugasnya," tuturnya.
Selain prokes yang perlu dijaga secara disiplin dalam penyembelihan hewan kurban, kata Suyana, kesehatan dan kesejahteraan hewan yang hendak disembelih pun perlu diperhatikan. Hal itu supaya hewan tidak stres dan berdampak pada kualitas dagingnya.
"Jadi sebelumnya kita harus memisahkan dulu antara hewan [kurban] yang masih hidup dengan tempat penyembelihan. Jangan sampai sapi atau kambing melihat temennya dipotong karena dampaknya kepada kualitas daging nanti stres berdampak pada turun bobot dan daging alot," terangnya.
Pihaknya berharap masyarakat tetap patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan saat ibadah penyembelihan hewan kurban di Idul Adha tahun ini.
"Saya wanti-wanti betul kepada masyarakat jangan sampai terjadi kerumunan dan sebagainya. Harapan kita ibadah berjalan baik, kesehatan terjaga dan masyarakat bisa menikmati daging yang enak karena hewan diperlakukan dengan baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Rayakan Idul Adha 1445 H, Antam Salurkan 238 Hewan Kurban
-
Unggah Konten Masak Daging Kurban, Gas Melon di Rumah Kiky Saputri Jadi Sorotan
-
Berbagi Sesama di Iduladha dengan Menyalurkan Hewan Kurban bagi Masyarakat
-
Tekan Limbah Plastik, Lazismu Hadirkan Kemasan Ramah Lingkungan untuk Wadah Daging Kurban
-
Rayyanza Cemberut Tunggu Hewan Kurban Dipotong, Respon Mbak Lala dan Sus Rini Dipuji Netizen
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir