Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Rahmat jiwandono
Senin, 19 Juli 2021 | 20:20 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di Kota Jogja untuk meninjau langsung penyaluran bansos, Senin (19/7/2021). - (SuaraJogja.id/HO-Kemensos RI)

SuaraJogja.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengecek lansgsung penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Jogja pada Senin (19/7/2021). Hal ini sesuai dengan
arahan Presiden Joko Widodo agar para menteri terkait mengakselerasi penyaluran bantuan sosial (bansos).

Dalam kunjungannya, Risma blusukan ke kampung-kampung di Kota Gudeg menemui sejumlah warga dan berdialog. Ia menanyai seorang penerima bansos bernama Sari Bardani warga Kemantren Ngupasan, Kota Jogja.

"Apa sampeyan sudah menerima BST?" tanya Risma

Sari menimpalinya bahwa dia sudah menerima bansos senilai Rp600 ribu.

Baca Juga: Setelah Kapolri, Kini Mensos Risma Diam-diam Blusukan di Solo, Ada Apa?

"Alhamdulillah sampun (sudah) Bu, sudah menerima (bansos) Rp600 ribu," katanya.

Risma menyusuri lorong gang sempit menemui penerima BST lainnya.

Penerima bansos lainnya, Pransius Rudi Asisi mengaku kaget karena tiba-tiba Mensos datangnya ke rumahnya. Risma bertanya kepadanya menggunakan bahasa jawa halus.

“Pangapunten, Pak penjenengan sampun terima bantuan BST (Mohon maaf apa bapak sudah terima bantuan BST)?"

Namun Rudi tak bisa menjawab pertanyaan Risma lantaran mengalami stroke. Sehingga saudara Rudi yang membantu menjawabnya bahwa dia sudah mendapat bansos di kantor pos.

Baca Juga: Cek Rekening Sekarang! Anies Baswedan: BST Rp 600 Ribu Sudah Dikirim Hari Ini

Melanjutkan pengecekan di tempat yang lainnya, Mensos langsung menanyakan hal serupa kepada warga, Yani (40) yang tercatat sebagai penerima PKH.

“Apakah ada pemotongan saat pencairan bansos?" tanya Mensos.

“Tidak ada sama sekali pemotongan. Saya utuh menerimaanya Bu,” ujar Yani.

Risma mengingatkan bahwa pihaknya akan bertindak tegas kepada para pendamping yang main-main. Ia menekankan agar pendamping menjalankan amanat yakni memberikan informasi kepada para penerima bansos dengan jujur.

“Terima kasih kepada pendamping yang telah jujur dan mengawal bansos hingga sampai kepada penerima. Bagi warga jika ada yang main-main dengan bansos, lapor saya aja, nanti tak tindak tegas!” ungkapnya.

Guna memastikan pengecekan di lapangan kepada penerima bansos BST, BPNT dan PKH, Mensos pun langsung memfoto KTP dan kartu identitas penerima bansos tersebut.

Sebagai informasi, pada Juli 2021, di DIY tercatat menyalurkan KPM PKH sebanyak ke 186.017 orang, BST sebanyak 124.700, BPNT/Kartu Sembako sejumlah 383,220 KPM. Bantuan–bantuan sosial tersebut sudah berproses untuk penyalurannya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Percepatan pencairan bansos BST, BPNT/Kartu Sembako dan PKH sebagai antisipasi dampak kebijakan PPKM Darurat. Dengan demikian, Kementerian Sosial (Kemensos) mengoptimalisasi bansos yang diharapkan mampu meningkatkan daya beli penerima manfaat.

Kemensos juga bekerja sama dengan Perum Bulog menyalurkan paket beras 10 kilogram untuk 10 juta KPM PKH dan 10 juta KPM BST. Kemensos menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 kilogram khusus untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa bekerja karena pembatasan kegiatan dalam PPKM Darurat.

"Untuk penyediaan dan penyaluran beras, Kemensos bermitra dengan Perum Bulog yang langsung mengantarkan bantuan kepada para penerima manfaat," imbuhnya.

Load More