SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang di DI Yogyakarta kecewa dengan kebijakan pemerintah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli dan berakhir pada 20 Juli.
Pedagang yang tergabung dalam Forum Warga Yogyakarta meminta Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X memberi jatah hidup secara tunai.
"Informasi yang beredar bahwa PPKM Darurat ini akan diperpanjang. Sebenarnya kami bisa mematuhi aturan PPKM Darurat. Tetapi syaratnya berikan kami jatah hidup tunai," ujar Juru Bicara Forum Warga Yogyakarta Dinta Yuliant dihubungi wartawan, Senin (19/7/2021).
Ia melanjutkan bahwa diberlakukannya PPKM Darurat hingga Senin (19/7/2021) membawa dampak buruk bagi warga yang menggantungkan pendapatannya secara harian. Masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga: PPKM Darurat Berakhir, Wali Kota Batam Umumkan PPKM Level 4, Lebih Ketat
"Pekerja sektor informal dan pelaku usaha kecil tidak memiliki pendapatan, sehingga rencana PPKM Darurat yang akan diperpanjang ini tentu menyulitkan kami," kata dia.
Dinta menambahkan bahwa janji pemerintah untuk memberikan jaminan hidup berupa bantuan pangan dan sosial kepada pelaku usaha kecil dan sektor informal tak kunjung datang.
"Pemberlakukan PPKM Darurat sudah tak efektif. Bantuan pun juga tak pernah kami terima selama dagangan kami tutup," terang dia.
Forum Warga Yogyakarta tetap mendukung petugas kesehatan dan dokter yang berjuang untuk menangani penambahan kasus Covid-19 di DIY. Namun, jika jaminan hidup mereka tak terpenuhi, pedagang akan berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara yang lebih realistis.
"Tanpa mengurangi rasa empati kepada tenaga kesehatan dan relawan yang tengah berjuang, kami terpaksa membuat surat terbuka kepada Gubernur. Kami menaati aturan PPKM dengan syarat mendapat jaminan hidup atau jangan larang rakyat Jogja mencari makan," kata dia.
Baca Juga: Penularan Covid-19 Masih Tinggi Setelah PPKM Darurat, Gubernur Anies: Tunggu Dua Pekan
Dinta juga menyayangkan pemadaman penerangan di beberapa ruas jalan di Kota Jogja. Jika pedagang nekat berjualan tentu pembeli tidak ada yang mendekat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
PPKM Darurat Berakhir, Wali Kota Batam Umumkan PPKM Level 4, Lebih Ketat
-
Penularan Covid-19 Masih Tinggi Setelah PPKM Darurat, Gubernur Anies: Tunggu Dua Pekan
-
Viral Pemilik Mobil Fortuner Ngeluh PPKM Darurat, Malah Jadi Bahan Olok-olok Warganet
-
Penuh Haru! Penjual Meja Belajar Keliling Nangis Dagangannya Ditawar Rp 200 Ribu
-
Puluhan Pelajar Ditelanjangi Polisi karena Aksi Tolak PPKM, KontraS: Jangan Semaunya
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi