SuaraJogja.id - Sepanjang bulan Juli sebanyak lebih kurang 500 jenazah telah dimakamkan oleh tim pemakaman TRC BPBD Sleman dengan protokol Covid-19. Dari jumlah tersebut sekitar 200 orang di antaranya merupakan pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Hal ini disampaikan langsung Koordinator Posko Dekontaminasi COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, saat dihubungi awak media, Selasa (20/7/2021).
"Selama khusus bulan Juli, sampai hari ini sudah lebih kurang 500 [pemakaman dengan protokol Covid-19]. Khusus yang meninggal saat isoman ada sekitar 200," kata Lilik.
Lilik menuturkan rata-rata pihaknya bisa memakamkan sekitar 50-60 jenazah dengan protokol Covid-19 perhari. Jumlah jenazah yang dimakamkan tersebut hampir merata di seluruh wilayah Bumi Sembada.
"Hampir merata, paling sedikit ada di Kapanewon Pakem, Cangkringan, Turi, Seyegan, dan Prambanan," tuturnya.
Disebutkan Lilik, biasanya tim pemakaman membatasi pemakaman hingga jam 22.00 WIB malam saja. Pasalnya, tidak dipungkiri para petugas sudah terlalu kewalahan.
"Kadang kalau jam 22.00 WIB sudah masuk dari rumah sakit kita rilis tapi pemakaman besok karena tim sudah capek. Kalau di rumah sakit tidak apa-apa diinapkan. Kalau di rumah ya diusahakan bisa dimakamkan segera, tidak menginap begitu," ungkapnya.
Lilik menuturkan bahwa hingga saat ini ada 7 regu pemakaman TRC BPBD Sleman. Masing-masing regu tersebut setidaknya terdapat 6-7 personel.
Regu tersebut nantinya juga akan dibantu oleh tim pemakaman yang berasal dari kalurahan masing-masing. Selain itu ada juga beberapa komunitas yang ikut terlibat dan membantu proses pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Sleman.
Baca Juga: Tanah Gersang Basah dengan Tangisan, Cerita Pilu Keluarga Korban Covid-19 di TPU Rorotan
"Tim kita itu ada 7 regu tapi sekarang kita sudah dibantu banyak kalurahan yang sudah menyiapkan tim pemakaman. Ada komunitas, jadi kita terbantu," tuturnya.
Dijelaskan Lilik, pihaknya saat ini akan membantu atau turun langsunh untuk melakukan pemakaman jika memang di kalurahan tersebut belum tersedia tim pemakaman jenazah. Namun jika sudah tim di kalurahan tersebut maka timnya hanya akan membantu untuk mengambil jenazah yang bersangkutan dari rumah sakit.
"Jadi kita memakamkan itu kalau memang kelurahan belum siap atau belum ada timnya dari satgas belum membentuk. Itu baru kita turun memakamkan. Tetapi dengan itu kita juga segera edukasi untuk segera membentuk tim. Jadi kita cuma mengambilkan jenazah," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan Menteri Kesehatan (menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa varian Delta COVID-19 sudah masuk ke DIY. Hal ini menyusul data dari laman Gisaid.org yang mencatat ada 20 varian delta yang ditemukan di DIY.
"Yang kemarin memang betul itu data varian delta di Indonesia sudah cukup banyak," ungkap Gunadi usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (17/07/2021) sore.
Menurut Gunadi, varian delta saat ini memang sudah ditemukan di lebih dari 14 provinsi, termasuk di DIY. Karenanya Kemenkes terus menggencarkan program vaksinasi di Indonesia.
Berita Terkait
-
Tanah Gersang Basah dengan Tangisan, Cerita Pilu Keluarga Korban Covid-19 di TPU Rorotan
-
Suasana Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Rorotan, Alat Berat Sibuk Gali Liang Lahat
-
Sepotong Kisah Perempuan Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Surabaya
-
Kisah Ibu Rumah Tangga Relawan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
-
Kisah Amanat Surgawi, Mahasiswa UPL MPA Unsoed yang Bantu Kebumikan Jenazah Covid-19
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
-
Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Terkini
-
Aksi Nekat di Sleman Berujung Apes, Pencuri Kepergok, Barang Curian Ditinggal
-
Anies Kritik Gaya Kepemimpinan Teknokrasi: Selamatkan Lingkungan Butuh Sentuhan Emosi
-
Hingga Akhir Kuartal II, Vanguard Jadi Pemegang Saham Asing Terbesar Milik BBRI
-
Terjadi Ketimpangan Fasilitas Desa dan Kota soal PET Scan, Nyawa Pasien Kanker di Ujung Tanduk
-
Polda DIY Grebek Peredaran Miras Ilegal: 1.672 Botol Diamankan, Apa Selanjutnya?