"Jadi satwa itu satwa yang kita tidak tahu pasti dimana dia posisinya, dimana sering berada. Dia itu sering menjelajah tidak hanya daerah bahkan menjelajah benua juga," imbuhnya.
Selain dimungkinkan sedang mencari makan di pinggiran, Wahyudi menduga, hiu paus tersebut juga bisa saja terdorong arus besar sampai ke pinggiran. Bahkan bisa juga satwa besar itu tersesat.
Disampaikan Wahyudi, satwa tersebut memang lebih sering ditemukan soliter atau menyendiri daripada berkelompok. Walaupun dalam beberapa kesempatan sempat juga ditemukan secara kelompok.
Di Indonesia sendiri hiu paus banyak ditemukan di wilayah perairan Papua tepatnya di Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Serta termasuk dalam satwa yang dilindungi yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).
Baca Juga: Sempat Bikin Resah, Harimau Sumatera di Kebun Sawit Pasaman Barat Akhirnya Tertangkap
"Iya termasuk satwa yang dilindungi. Karena siklus hidupnya yang jarak untuk bereproduksi. Mudah-mudahan satwa itu tidak diganggu penduduk masyarakat dan bisa mencari jalan keluar kembali ke lautan bebasnya," ujarnya.
Wahyudi mengungkapkan hiu paus sendiri bukan pertama kali singgah di perairan Jogja. Pihaknya sempat beberapa kali mendapati hiu paus yang terdampar di pantai selatan Jogja bahkan hingga ditemukan dalam keadaan mati.
"Di Jogja bukan pertama kali bahkan beberapa kali saya lihat ada yang sampai mati di pantai. Kemungkinan satwa ini dia tersesat terpukul arus yang keras sehingga dia kedaratan. Dan sedang mencari jalan untuk ke laut lepas. Kedua mungkin dia sedang mencari makanan ke pinggir lalu ke tengah lagi. Tapi satwa ini bukan tipe yang ada di pinggiran," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sempat Bikin Resah, Harimau Sumatera di Kebun Sawit Pasaman Barat Akhirnya Tertangkap
-
Seekor Gajah Ditemukan Mati dengan Kepala Hilang di Kebun Sawit Aceh
-
Hewan Buas Penerkam Warga Limapuluh Kota hingga Tewas Masih Berkeliaran, Ini Kata BKSDA
-
Pembangunan Jalan Perkebunan Rusak Kawasan Hutan Konservasi di Agam Sepanjang 4 Kilometer
-
Diduga Tersesat, Anak Buaya Muara Ditangkap Seorang Pemancing di Kabupaten Agam
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?
-
Gandeng Petani Lokal, Sila Artisan Tea Dorong Ekonomi Ratusan Keluarga
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan