Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 20 Juli 2021 | 18:47 WIB
Penampakan "ikan raksasa" di Gunungkidul - (Instagram/@jogja24jam)

"Jadi satwa itu satwa yang kita tidak tahu pasti dimana dia posisinya, dimana sering berada. Dia itu sering menjelajah tidak hanya daerah bahkan menjelajah benua juga," imbuhnya.

Selain dimungkinkan sedang mencari makan di pinggiran, Wahyudi menduga, hiu paus tersebut juga bisa saja terdorong arus besar sampai ke pinggiran. Bahkan bisa juga satwa besar itu tersesat.

Disampaikan Wahyudi, satwa tersebut memang lebih sering ditemukan soliter atau menyendiri daripada berkelompok. Walaupun dalam beberapa kesempatan sempat juga ditemukan secara kelompok.

Di Indonesia sendiri hiu paus banyak ditemukan di wilayah perairan Papua tepatnya di Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Serta termasuk dalam satwa yang dilindungi yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus (Rhincodon typus).

Baca Juga: Sempat Bikin Resah, Harimau Sumatera di Kebun Sawit Pasaman Barat Akhirnya Tertangkap

"Iya termasuk satwa yang dilindungi. Karena siklus hidupnya yang jarak untuk bereproduksi. Mudah-mudahan satwa itu tidak diganggu penduduk masyarakat dan bisa mencari jalan keluar kembali ke lautan bebasnya," ujarnya.

Wahyudi mengungkapkan hiu paus sendiri bukan pertama kali singgah di perairan Jogja. Pihaknya sempat beberapa kali mendapati hiu paus yang terdampar di pantai selatan Jogja bahkan hingga ditemukan dalam keadaan mati.

"Di Jogja bukan pertama kali bahkan beberapa kali saya lihat ada yang sampai mati di pantai. Kemungkinan satwa ini dia tersesat terpukul arus yang keras sehingga dia kedaratan. Dan sedang mencari jalan untuk ke laut lepas. Kedua mungkin dia sedang mencari makanan ke pinggir lalu ke tengah lagi. Tapi satwa ini bukan tipe yang ada di pinggiran," pungkasnya.

Load More