SuaraJogja.id - Penampakan tak biasa menghiasi sudut-sudut Kota Yogyakarta dalam beberapa waktu terakhir. Sejak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan sejumlah becak motor (bentor) terlihat hanya terparkir tanpa pengemudi.
Seperti yang salah satu yang terlihat di pinggir jalan sekitar simpang empat Jalan Mataram, Suryatmajan, Kota Yogyakarta. Setidaknya ada puluhan bentor yang entah berapa lama ditinggal pemiliknya.
Salah satu pengemudi bentor, Febri Ariyanto, mengakui memang sangat terdampak di tengah pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, mereka selama ini bergantung kepada wisatawan untuk mencari nafkah.
"Nggih ngeten niki [ya seperti ini sekarang] susah. Sudah tidak bekerja lagi karena memang sepi," kata Febri kepada awak media, Rabu (21/7/2021).
Febri, yang biasa mangkal di sekitar kantor Gubernur DIY tersebut, terpaksa harus berhenti mengendarai bentornya hampir selama satu bulan ini. Hal itu otomatis juga menghilangkan penghasilan utamanya.
Kondisi tersebut tidak ideal bagi Febri dan keluarganya. Di satu sisi ada aturan pemerintah yang meminta warga tetap berada di rumah. Namun, kata Febri, jika di rumah saja penghasilan juga tidak akan datang dengan sendirinya.
"Ya kalau di rumah saja saya nggak dapat apa-apa. Kalau di luar kan lumayan, kadang ada yang ngasih. Sama bisa ngerjain apa saja yang ada," ucapnya.
Febri tidak sendiri, setidaknya ada sekitar 10 lebih bentor yang saat ini menemani bentor miliknya yang mangkrak di sudut jalan itu. Ia tidak mengetahui secara pasti kemana teman-temannya itu pergi.
Namun yang pasti sudah sejak sebulan terakhir, warga Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Yogyakarta dan teman-teman lainnya terpaksa meliburkan diri.
Baca Juga: Evaluasi PPKM Darurat di Kota Solo: ASN Masih Bandel, Beri Contoh yang Tak Baik
"Setahu saya, teman-teman itu ya libur juga. Kalau di sini ya ada kalau cuma 10 bentor lebih," tuturnya.
Bapak satu anak ini masih terus menunggu bantuan dari pemerintah untuk mencukupi kebutuhannya. Pasalnya hingga sekarang belum ada titik terang bantuan itu akan diterima.
Sedangkan kondisi Febri sendiri menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ada istri dan anak berusia 4 tahun yang harus dipenuhi kebutuhannya.
"Bantuan sampai sekarang nggak ada bantuan. Kayaknya baru sekali dulu pernah, itu tahun lalu. Sekarang belum dapat lagi," ungkapnya.
Febri sendiri menyatakan bukan secara sukarela untuk mengistirahatkan bentornya atau tidak beroperasi. Namun kondisi dan kebijakan pemerintah termasuk PPKM Darurat itu yang memaksanya harus berisirahat.
Menurutnya biaya operasional bentor sehari-hari saat ini lebih bijak untuk disisihkan terlebih dulu agar bisa membeli kebutuhan pokok. Jika memaksa diri untuk tetap mangkal pun akan sangat kecil kemungkinan ada penumpang.
Berita Terkait
-
Evaluasi PPKM Darurat di Kota Solo: ASN Masih Bandel, Beri Contoh yang Tak Baik
-
Begini Nasib PL Karaoke yang Terjaring Operasi PPKM Darurat di Sukabumi
-
Pemkot Balikpapan Alokasikan Rp 15 Miliar untuk Bansos Buat Warga Terdampak PPKM Darurat
-
Duh! Sebut PPKM Darurat Indonesia Terbilang Ringan, Hotman Paris Dihujat Netizen
-
Gus Yusuf Minta Polri Giatkan Patroli Cyber, Cari Orang Belum Makan Selama PPKM Darurat
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana