SuaraJogja.id - Pelaku wisata di Pantai Depok, Kabupaten Bantul terdampak dengan adanya penerapan PPKM level 4. Sebab, selama pemberlakuan kebijakan itu, tempat wisata dilarang beroperasi.
Ketua Paguyuban Warung Makan Pantai Depok, Nunik mengatakan, sebagian besar warung penjual makanan laut atau seafood tutup. Saat ini hanya ada lima sampai delapan warung saja yang buka.
"Warung yang masih buka selama PPKM ini melayani kalau ada pelanggan yang ingin membeli makan seafood bagi orang yang sedang isolasi mandiri (isoman)," ujar Nunik pada Jumat (23/7/2021).
Tak jarang ada pembeli yang beli seafood mentah lantas meminta untuk dimasak sekalian.
Baca Juga: Subsidi Gaji Hanya untuk Daerah Level 4, Buruh: Pemerintah Pilih Kasih
"Biasanya ada juga orang yang mau beli seafood mentah lalu kami yang diminta untuk memasaknya," ujarnya.
Dia menyatakan, warung makan yang masih nekat buka karena tidak punya pilihan lain untuk menyambung hidup. Terlebih, mereka punya cicilan utang yang harus dibayar.
"Nek iso (kalau bisa) libur dulu untuk bayar cicilan utang seperti bayar pajak dan air minum. Harapannya ada keringanan, yang penting sekarang uangnya buat makan dulu," tutur dia.
Dari tanggal 3-23 Juli, katanya, kondisi pantai selatan sepi pengunjung. Walau tidak ada wisatawan yang datang, tetapi pemilik warung yang masih buka tetap menyediakan menu selain seafood.
"Kasihan kalau ada wisatawan yang datang mau beli selain seafood, makanya ada menu lain walau enggak banyak. Yang masih pada buka itu pun jam 6 sore sudah pulang ke rumah," terangnya.
Baca Juga: Titik Penyekatan di Bantul Ditambah, Simpang Empat Gose Ditutup 24 Jam
Nunik sendiri memilih untuk tidak membuka warungnya. Pasalnya, jika warung tetap buka dinilai tidak akan untung.
"Saya sebagai pemilik warung makan kalau tetap buka di saat seperti ini ya jelas rugi karena harus bayar tenaga pegawai. Sehari paling tidak bayar pegawai itu Rp50 ribu, apalagi sepi begini sehari juga belum tentu dapat uang segitu," jelasnya.
Sejauh ini, ia mengaku belum ada bantuan yang diberikan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pihaknya tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah.
"Tidak ada bantuan dari pemerintah enggak apa-apa, yang penting tempat wisata dibuka kembali. Kami juga komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.
Berita Terkait
-
Subsidi Gaji Hanya untuk Daerah Level 4, Buruh: Pemerintah Pilih Kasih
-
Titik Penyekatan di Bantul Ditambah, Simpang Empat Gose Ditutup 24 Jam
-
Polda Jateng Perpanjang Penutupan 27 Pintu Exit Tol dan Penyekatan di 244 Titik
-
59.554 Keluarga di Bandar Lampung Terima Bansos Dampak PPKM Level 4
-
Pelanggar PPKM Level 4 Bekasi Mulai Kena Sanksi Tindak Pidana Ringan Sampai Rp 50 Juta
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional