SuaraJogja.id - RSUD Panembahan Senopati Bantul kini tengah membangun Instalasi produksi oksigen untuk mencukupi kebutuhan pasiennya. Pembangunannya ditargetkan bisa selesai pada akhir bulan ini.
"Maksimal akhir bulan ini sudah selesai. Ruangannya masih dalam tahap pembangunan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, Sabtu (24/7/2021).
Dia menyampaikan, saat ini alat instalasi produksi oksigen sudah datang di RSUD Panembahan Senopati. Rencananya apabila sudah selesai dikerjakan, instalasi produksi oksigen difokuskan untuk pemakaian internal.
"Terutama untuk kebutuhan oksigen di RSUD Panembahan Senopati tapi jika ada rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang perlu oksigen akan dibantu," terangnya.
Baca Juga: Miris, Bocah Kembar Asal Bantul Ini Yatim Piatu Usai Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19
Pihaknya ingin memastikan instalasi produksi oksigen bisa segera beroperasi. Sebab, menurutnya, pasien Covid-19 yang meninggal akibat rendahnya saturasi oksigen.
"Sehingga oksigen diperlukan karena kasus paling banyak soal saturasi dan kemudian jadi penyebab kematian," katanya.
Ia menyatakan, walau sudah memiliki instalasi produksi oksigen, RSUD Panembahan Senopati akan tetap bekerja sama dengan vendor penyuplai oksigen.
"Kami tetap kerjasama dengan vendor supplier oksigen. Supaya kalau ada apa-apa tetap ada pasokan oksigen," kata dia.
Kepala Bagian Humas RSUD Panembahan Senopati, Siti Rahayuningsih menambahkan, pengerjaan instalasi produksi oksigen ditargetkan selesai minggu ini. Kemudian perihal hardware oksigen juga sudah datang ke sini.
Baca Juga: Satpam Ditemukan Tewas Gantung Diri di Bantul, Polisi: Korban Diduga Suspek Covid-19
"Tinggal konstruksi selesai lalu dipasang hardware-nya," paparnya.
Kata dia, sebelum dioperasikan, alat instalasi produksi oksigen harus ada uji fungsi terlebih dahulu. Tujuannya memastikan alatnya berjalan dengan sempurna.
"Setelah selesai baru diuji supaya jangan sampai ada kendala di tengah jalan, kalau sudah running well baru bisa dijalankan," jelasnya.
Kemudian jika alat tersebut sudah lolos uji fungsi tahap berikutnya ialah transfer ilmu (knowledge) untuk operasionalnya. Ihwal kapasitasnya, ia mengaku belum bisa menyebutkan.
"Untuk kapasitasnya belum bisa disampaikan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Catat Alamatnya!! Perusahaan Pengisian Tabung Oksigen Murah di Samarinda
-
Pasien COVID-19 yang Sedang Isoman bisa Beli Tabung Oksigen di Apotek, Ini Syaratnya
-
Pemkot Solo Dapat Bantuan 200 Tabung Oksigen dari Singapura
-
Miris, Bocah Kembar Asal Bantul Ini Yatim Piatu Usai Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
-
Innalillahi Diogo Jota Tewas Dalam Kecelakaan Mobil Maut
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
Terkini
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi