SuaraJogja.id - Puluhan kendaraan milik pengusaha rental dan pengusaha bus pariwisata melakukan aksi protes damai dengan mengelilingi ringroad. Mereka memprotes kebijakan pemerintah yang memperpanjang PPKM.
Mereka berkeliling sembari memasang spanduk protes menyuarakan keluhan para pengusaha dan kru rental mobil serta bus pariwisata. Mereka selama ini banyak yang terpuruk akibat penutupan semua obyek wisata di DIY selama masa PPKM darurat yang diperpanjang PPKM Level 3 dan 4 serta PPKM Penyesuaian.
Salah satu pengurus Asosiasi Konco Penak, Harun Effendi menuturkan aksi tadi siang sebenarnya adalah ajang bertemunya para pengusaha dan kru bus serta rental wisata. Mereka sengaja bertemu untuk memanasi mesin-mesin armada yang sudah lama menganggur.
"Ini kami manasi mesin lah istilahnya,"ujar dia, Selasa (27/6/2021).
Baca Juga: Jadi Favorit Warga Jogja, Warganet Sedih RM Padang Palanta di Pogung Tutup Permanen
Harun mengatakan sudah sebulan ini mereka tidak beroperasi karena semua objek wisata di wilayah DIY telah ditutup oleh pemerintah. Jikapun saat ini Pemerintah sudah mulai membuka Malioboro namun ternyata tak bisa langsung menolong mereka.
Pasalnya wisatawan masih enggan untuk berkunjung ke Yogyakarta jika objek-objek wisata yang lain seperti Parangtritis, HeHa skyview ataupun Obelix Hill belum dibuka. Wisatawan merasa percuma jika hanya berkunjung ke Malioboro saja tanpa mengunjungi objek-objek wisata yang lain terutama yang kini tengah viral.
" ya harapan kami agar semua objek wisata di buka kembali oleh pemerintah,"tambahnya.
Ia menandaskan selama ini prokes telah mereka laksanakan mulai dari pengaturan jumlah penumpang, penggunaan masker, hand sanirizer, faceshield dan piranti prokes lainnya. Sehingga mereka merasa harus segera dibuka kembali.
Koordinator Aksi, Aric Kirana mengatakan selama PPKM berlangsung para pengusaha rental dan bus pariwisata mati suri. Mereka harus menanggung berbagai biaya baik untuk memberi makan keluarga, kru, biaya maintenance dan juga tanggungan membayar cicilan kendaraan mereka.
Baca Juga: PPKM Dilonggarkan, DPUPKP Jogja Tetap Padamkan PJU di Malioboro
"Armada-armada itu kami dapat dari kredit. Dan kreditnya tidak ditangguhkan,"paparnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah untuk membuka semua obyek wisata yang ada di Yogyakarta. Karena hanya itulah satu-satunya yang bisa menolong para pengusaha rental dan bus pariwisata yang ada di wilayah ini.
Selama PPKM berlangsung mereka menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah. Di Kirana sendiri terpaksa harus menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah karena ada 20 rombongan yang membatalkan perjalanan mereka ke Yogyakarta.
"Sampai sekarang pembatalan itu masih terus terjadi,"ungkapnya.
Arif menambahkan meskipun pemerintah telah mengumkan jika PPKM penyesuaian tersebut hanya akan berlangsung sampai tanggal 2 Agustus namun sampai saat ini belum ada orderan melakukan perjalanan wisata ke Yogyakarta. Karena memang pemerintah juga belum ada kepastian.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Pawai Obor, Bedug, dan Lampion: Uniknya Perayaan Malam Takbiran di Berbagai Daerah
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin