SuaraJogja.id - Ratusan warga yang tinggal di Jalan Kenekan, Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta terancam digusur. Keraton Yogyakarta bersama Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan Kota telah melakukan sosialisasi untuk melanjutkan pemugaran Benteng Timur ke arah barat.
Ketua RT 71, RW 17 Jalan Kenekan, Mayar menerangkan bahwa Juni lalu Keraton dan Dinas Kebudayaan sudah menemui beberapa warga.
"Juni lalu, sudah ada sosialisasi untuk melanjutkan pemugaran Benteng. Sebelumnya Benteng sebelah timur kan sudah jadi. Rencananya akan lanjutkan lagi ke barat sampai di Plengkung Wijilan," terang Mayar dihubungi Suarajogja.id, Selasa (27/7/2021).
Ia mengatakan terdapat dua RW yang akan tergusur, yakni RW 17 dan 18. Sementara rumah warga yang berada di sisi utara yang akan tergusur.
Baca Juga: Protes Perpanjangan PPKM, Angkutan Wisata dan Rental Jogja Pawai Keliling Ringroad
"Jadi dua RW ini yang kena, termasuk Masjid Mangunegaran yang ada di RW 18 nanti," jelas dia.
Disinggung kapan mulai dilakukan pemugaran, Mayar menjelaskan tak begitu paham, kendati demikian pihaknya menyebut bahwa wacana tersebut ditunda.
"Sekitar Juli lalu itu ada sosialisasi lagi, sementara rencana pemugaran ditunda dulu karena PPKM. Jadi kami tak begitu tahu kapan dimulainya lagi, yang jelas saat sosialisasi pertama itu, akhir 2021 akan dimulai. Tetapi kabar terbaru ditunda dulu," jelas dia.
Meski warga Kenekan masih bisa sedikit bernapas lega karena penundaan pemugaran Benteng, mereka juga sedikit was-was terhadap nasibnya ke depan.
Pasalnya status tanah yang mereka tempati merupakan Magersari. Sehingga bukan ganti rugi yang didapatkan melainkan tali asih.
Baca Juga: Cek Shelter di Jogja, Menteri PUPR Minta Pasien Covid-19 Tak Boleh Isoman di Rumah
"Jadi yang digusur ini, tanah-tanah Magersari, baik yang menempati wilayah utara dan selatan. Ada juga warga yang memiliki tanah bersertifikat sehingga itu butuh waktu lama karena harus ada tawar menawar. Jika kami yang menempati Sultan Ground (SG) ya nanti jadinya tali kasih," kata dia.
Dirinya tak paham bagaimana perhitungan pemberian tali kasih tersebut kepada warga terdampak. Mayar sendiri yang juga akan tergusur belum tahu harus berbuat apa dan masih bertahan di lokasi tersebut hingga ada kepastian pemugaran.
"Warga juga tidak tahu harus kemana, karena tali asihnya kan belum jelas. Jika harus pindah juga belum tahu harus kemana?," ungkap dia.
Suarajogja.id sudah menghubungi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Hingga berita ini dimuat belum ada tanggapan dari OPD tersebut.
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
-
Soal Situs Benteng Putri Hijau, Tim Bobby-Surya Ditegur Penasihat Hukum Edy Rahmayadi
-
Spanduk 'Tangkap dan Penjarakan Pelaku Perusakan Benteng Putri Hijau' Muncul di Medan
-
Penasehat Hukum Edy Rahmayadi Bantah Tudingan Korupsi Benteng Putri Hijau
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan