SuaraJogja.id - Keraton Yogyakarta kembali meniadakan Hajad Dalem Grebeg Syawal dan Hajad Dalem Ngabekten dalam rangkaian peringatan Idulfitri 1442 H. Grebeg sedianya akan digelar Kamis (13/05/2021) dibatalkan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 di DIY.
Walaupun Grebeg ditiadakan, keraton tetap akan melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton. Selain dibagikan pada abdi dalem, rengginang juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Grebeg pada umumnya seperti Puro Pakualaman dan Kepatihan.
Keraton juga meniadakan arak-arakan gunungan dan prajurit pada Grebeg Syawal. Namun hal ini tidak mengurangi atau menghilangkan makna Grebeg itu sendiri tidaklah hilang. Prosesi ini sebagai bentuk konsistensi keraton dalam melestarikan budaya dalam berbagai situasi.
“Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Grebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi, yang dibagikan untuk rakyatnya,” papar Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono, Rabu (12/05/2021).
Condrokirono menambahkan, kegiatan wisata keraton selama Idulfitri 2021 juga akan ditutup selama dua hari mulai Kamis (13/05/2021) hingga Jumat (14/05/2021). Segala kegiatan pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta juga masih diliburkan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.
Namun pada masa pandemi ini, Keraton Yogyakarta giat menghadirkan konten seputar keraton melalui media sosial dan Youtube Kraton Jogja. Keraton melalui KHP Nitya Budaya juga tengah menggelar pameran temporer bertemakan Bojakrama: Jamuan Kenegaraan keraton Yogyakarta secara daring dan luring.
Selama pandemi, produksi konten budaya terus menerus dilakukan dan disiarkan secara daring. Diantaranya Uyon-uyon Hadiluhung dan Pentas Wayang Wong Lakon Pandawa Mahabhiseka.
"Selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan dan sajian budaya yang dapat dinikmati masyarakat sembari tetap berada di rumah," jelasnya.
Sebelumnya Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta mengungkapkan Keraton memang sengaja tidak menggelar rangkaian Hajad Dalem di masa pandemi COVID-19. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan masyarakat yang berpotensi menularkan virus.
Baca Juga: Setelah Semen Padang, PSIM Yogyakarta Tolak Liga 1 Tanpa Degradasi
"Pokoknya saya nggak mau melakukan yang kira-kira berkerumunlah. Grebeg dan sebagainya sudah kita tunda agar tidak jadi omongan orang di kondisi [pandemi] seperti ini. Saya berharap masyarakat juga melakukan hal yang sama, menunda [kerumunan] yang seharusnya ditunda," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
DIY Darurat PHK, Apindo: Subsidi Upah Harus Lebih Besar dan Panjang
-
Rp5,4 Miliar untuk Infrastruktur Sleman: Jembatan Denokan Hingga Jalan Genitem Kebagian Dana
-
Petugas TPR Pantai Bantul Merana: Tenda Bocor, Panas Terik, Hingga Risiko Kecelakaan
-
Misteri Bayi Terlantar di Rongkop: Mobil Sedan Diduga Terlibat, Polisi Buru Pelaku
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini