SuaraJogja.id - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Yogyakarta, Agus Winarto memperbolehkan masyarakat menyantap makanan di warung makan selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Mahasiswa yang biasa memilih warung makan seperti burjo, diberi batasan waktu 20 menit.
"Aturannya tidak jauh berbeda. Jadi setiap warung makan boleh melayani pembeli makan di tempat, namun masing-masing diberi waktu 20 menit," terang Agus dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021).
Agus melanjutkan, warung makan dan burjo hanya boleh menerima tiga orang pelanggan untuk makan ditempat.
"Saya pikir mahasiswa kan sudah familiar terhadap medsos, dimana banyak berita yang terverifikasi kebenarannya terhadap aturan PPKM ini, seharusnya mereka lebih tahu," ungkap dia.
Agus mengatakan, jika warung makan sudah terisi tiga orang pelanggan makan di tempat, pembeli lain hanya boleh dilayani untuk membawa pulang makanan atau take away untuk menghindari kerumunan.
"Kami juga akan berpatroli terus ke warung makan yang ada di wilayah Kota Jogja. Jadi bagi warung makan yang ditemukan banyak pelanggan dalam satu tempat akan dibubarkan," kata dia.
Satpol PP Yogyakarta tidak langsung memberikan sanksi. Pihaknya akan memberi teguran dan meminta pedagang tak perlu mengulanginya.
"Ya kami tegur saja agar tidak mengulangi lagi. Aturan makan di tempat ini dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. Selanjutnya pelanggan yang membeli harus take away sesuai jam operasionalnya," terang dia.
Namun begitu, pedagang harus benar-benar melayani pelanggan untuk membawa pulang makanannya. Jangan sampai tetap menerima pembeli makan di tempat di atas pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: PPKM Level 4, Apakah Antre Sudah Masuk Hitungan Makan 20 Menit? Begini Penjelasannya
Selama pemberlakuan PPKM Darurat mulai 3 Juli hingga berubah nama menjadi PPKM Level 4 dan diperpanjang sampai 25 Juli, Agus belum menindak para pedagang di Kota Jogja. Ia mengaku pedagang cukup koperasi.
"Sampai saat ini masih berupa teguran dan pedagang juga mau memahami aturan. Kami juga meminta petugas untuk tidak menggunakan kekerasan," katanya.
Agus berharap adanya kelonggaran PPKM Level 4 ini, pedagang dan pembeli selalu disiplin. Ia menyatakan adanya aturan ini sebagai upaya menekan angka penambahan kasus baru Covid-19 dengan meminimalisasi kerumunan.
Berita Terkait
-
PPKM Level 4, Apakah Antre Sudah Masuk Hitungan Makan 20 Menit? Begini Penjelasannya
-
Soal Aturan Makan 20 Menit, Wagub Riza: Tak Mungkin Semua Warteg Diawasi Petugas
-
Pemadaman Listrik Sampai Bansos, Ini yang Dilakukan Pemkab Sleman Selama PPKM Level 4
-
Parodikan Aturan Makan 20 Menit, BPBD Kabupaten Demak: Baru Nyendok Sudah Diambil
-
Desak Jelaskan Aturan Makan 20 menit, Puan Khawatir Kepercayaan ke Pemerintah Menurun
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang