SuaraJogja.id - Dalam beberapa pekan terakhir sosok Puan Maharani tengah jadi sorotan publik lantaran rajin mengkritik hingga memasang baliho dirinya di sejumlah wilayah. Natalius Pigai pun memberikan analisisnya terkait pergerakan Ketua DPR RI tersebut.
Diketahui, sejumlah kritik dilontarkan Puan Maharani terhadap kebijakan pemerintah yang dikeluarkan dalam beberapa hari terakhir mengenai penanganan Covid-19. Salah satunya yakni mengenai makan 20 menit di warung yang dianggap tak jelas.
Selain sedang rajin mengkritik, foto Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut belakangan ini juga tampak kerap terlihat mewarnai di pinggir jalan di sejumlah wilayah di antaranya di Surabaya dan Yogyakarta.
Manuver yang ditunjukkan putri Megawati Soekarnoputri itu pun menarik banyak pengamat, salah satunya diungkap oleh Natalius Pigai.
Baca Juga: Dianggap Rasis, Natalius Pigai Minta Mensos Risma Dihukum
Mantan Komisioner HAM tersebut menyebut bahwa aksi yang dilakukan Puan bisa jadi sebagai ancang-ancang menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
Ia kemudian memberikan analisisnya. Jika benar Puan berambisi untuk menjadi Presiden atau Wakil Presiden jalan satu-satunya yang bisa ditempuh yakni PDIP harus memecat Jokowi.
"Analisa subjektif. Saya memiliki ikatan keluarga dengan Puan. Satu-satunya jalan agar Puan jadi presiden atau wapres, PDIP mesti pecat Jokowi sebagai kader atau menarik kabinetnya," ucapnya.
Lebih lanjut analisanya mengapa Jokowi harus dipecat sebagai kader yakni lantaran Jokowi dan Ara sapaan akrab Maruar Sirait punya kecondongan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
"PDI mesti pecat Jokowi sebagai kader, jika tidak maka Puan telat dan Soekarno hilang. Jokowi dan Pratik, Ara main jauh di sistem untuk Ganjar," kicaunya.
Baca Juga: Natalius Pigai Minta Mensos Risma Dihukum: Kecuali Jokowi Pelihara Rasisme
Sementara itu, Puan sendiri sejauh ini dianggap sebagai sosok yang paling memungkinkan dicalonkan oleh PDIP apabila akan berkoalisi dengan partai Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2024. Hal tersebut seperti diungkap pengamat politik Igor Dirgantara beberapa waktu lalu.
"Prabowo-Puan. Pasangan ini paling mungkin diwujudkan dan dinilai cocok karena faktor usia (tua-muda), jenis kelamin (pria-wanita), serta latar belakang militer-sipil," ujar Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) itu kepada Antara.
Namun, lanjut dia, dari duet tersebut belum bisa diprediksi mengenai siapa yang menjadi capres maupun cawapres.
Karena masing-masing punya kelebihan tersendiri untuk ditempatkan sebagai capres.
"Salah satu kendala dari pasangan ini adalah pandangan bahwa PDIP sebagai parpol pemenang pemilu dengan 128 kursi di parlemen, apa mau memposisikan kandidatnya di posisi RI-2? Jawabannya tentu bisa mengingat elektabilitas Prabowo yang jauh lebih tinggi, begitu juga dengan pengalamannya," ujarnya.
Menurut dia, bisa saja nanti dilakukan redefinisi ulang Perjanjian Batu Tulis.
Dia menjelaskan jika Batu Tulis 2009 (jilid I) ada klausul bahwa Prabowo sebagai cawapres Megawati akan didukung oleh PDIP maju sebagai Capres 2014. Namun, hal itu akhirnya batal karena akhirnya PDIP mencalonkan Joko Widodo.
"Maka kebalikannya, Batu Tulis 2024 (jilid II) juga bisa dibuat klausul bahwa jika Puan Maharani menjadi cawapres Prabowo di 2024, maka Gerindra gantian mendukung pencalonan Puan Maharani sebagai capres pada tahun 2029 berikutnya," tuturnya.
Berita Terkait
-
Rencanakan Kudeta Luiz Inacio Lula da Silva, Mantan Presiden Brasil Ditetapkan Jadi Tersangka
-
Ikut Kunker Prabowo ke Abu Dhabi, Momen Jurnalis Suara.com Salat Berjemaah di Masjid Jokowi yang Super Megah!
-
PPN Bakal Naik 12 Persen, Netizen Singgung Janji Prabowo Tak Ada Kenaikan Pajak Jika Jadi Presiden
-
Bentrok dengan Jadwal di Jawa Tengah, RK Sebut Jokowi Belum Tentu Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta
-
Sebulan Purnatugas, Berapa Gaji Pensiun Jokowi yang Kini Sudah Sibuk Cawe-Cawe Pilkada?
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci