Agus menuturkan selter ini telah berkoordinasi dengan jajaran Pemkab Sleman. Selain itu Selter Syantikara juga telah masuk ke dalam pendataan Dinas Sosial DIY.
Disebutkan Agus, Shelter Syantikara sudah dapat dibilang siap untuk menjadi rujukan bagi pasien Covid-19. Khususnya bagi yang bergejala ringan atau tanpa gejala.
Nantinya warga yang terpapar Covid-19 bisa memeriksakan diri ke Puskesmas Depok 1, Puskesmas Depok 2 atau Puskesmas Depok 3 untuk selanjutnya mendapat rujukan ke selter.
Namun, kata Agus, tidak hanya khusus bagi masyarakat atau pasien yang memeriksakan diri ke sejumlah puskesmas itu saja yang bisa dirujuk ke Selter Syantikara. Pihaknya juga membuka bagi pasien yang telah memiliki hasil pemeriksaan di rumah sakit jejaring Yayasan Panti Rapih.
Baca Juga: Selain Vaksin, Ketersediaan Obat Antivirus di Sleman juga Mulai Menipis
"Jadi dikhususkan bagi pasien yang tidak bisa isoman di rumah. Entah karena keterbatasan rumahnya kecil atau keterbatasan pelayanan makanan," jelasnya.
Koordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19 akan terus dilakukam sebagai antisipasi perburukan kondisi pasien. Dengan didukung oleh pemantauan yang rutin dari dokter yang bertugas di shelter.
Senada, Bidang Kesekretariatan Shelter Syantikara, Sr. Birgitta Diah Juliati, CB menuturkan dari segi fasilitas juga sudah dipersiapkan dengan baik mulai dari kamar mandi, area mencuci dan menjemur pakaian. Sirkulasi udara di masing-masing paviliun juga dipastikan sudah cukup baik.
Disiapkan pula alat pemantau kesehatan mandiri berupa pengukur tekanan darah digital, termometer dan oksimeter. Tidak lupa sudah dengan termasuk pemenuhan asupan dan gizi.
Selter pun juga sudah didukung dengan pemasangan jaringan internet yang memadahi untuk memudahkan berkomunikasi. Baik untuk mengetahui kondisi terbaru atau digunakan menghubungi keluarga.
Baca Juga: 10 Kasus Covid-19 Varian Delta Muncul di Sleman, Tersebar di Dua Kapanewon Ini
"Pasien isolasi mandiri tidak dipungut biaya. Pasien bisa berkonsultasi pada penanggung jawab layanan melalui WhatsApp," ujar Birgitta.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan