SuaraJogja.id - Pemda DIY akan memanfaatkan eks Hotel Mutiara 1 dan 2 di kawasan Malioboro untuk menjadi rumah sakit (RS) darurat Covid-19. Kebijakan ini diputuskan karena persentase pemanfaatan tempat tidur di RS rujukan Covid-19 di DIY baru mencapai 32,3 persen. Penggunaan Hotel Mutiara sebagai RS darurat sudah dikoordinasikan bersama Kementerian PUPR.
"Ini ada bangunan [Hotel Mutiara] yang kami harapkan juga bisa segera diselesaikan oleh [Kementerian] PUPR dan hari ini juga sudah dilakukan peninjauan. Semoga bisa segera diselesaikan," ungkap Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan PPKM Level 3 dan 4 Jawa-Bali di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (31/07/2021) sore.
Menurut Sultan, tambahan RS darurat tersebut diharapkan dapat menampung pasien Covid-19 yang tidak tertampung di RS rujukan. Selain itu untuk menampung pasien yang awalnya melakukan isolasi mandiri (isoman) namun harus dirujuk ke rumah sakit.
Tak hanya itu, Pemda juga akan menambah kapasitas tempat tidur di RS rujukan untuk pasien Covid-19 yang sudah ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hal ini dilakukan karena kasus pasien yang meninggal saat isoman cukup tinggi di DIY. Berdasarkan catatan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, sebanyak 698 pasien Covid-19 meninggal saat isoman 1 sampai 27 Juli 2021 lalu.
"Diharapkan pasien yang menjalankan isoman dengan gejala sedang dan berat bisa segera dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sultan menyebutkan, selain kapasitas tempat tidur yang ditambah, Pemda berupaya menekan angka kematian pasien isoman. Diantaranya melakukan penjemputan pasien isolasi mandiri untuk dipindahkan ke shelter terpadu.
"Namun upaya ini belum dilakukan di seluruh kabupaten/kota di diy," tandasnya.
Sementara untuk memulihkan perekonomian, Pemda merealisasikan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL). Bantuan yang diambil langsung dari APBD DIY disaluran melalui koperasi-koperasi yang menaungi para PKL dalam bentuk bantuan modal usaha.
Dari hasil rekapan Pemda, sebanyak 116 koperasi nantinya akan menyalurkan bantuan ini. Modal kerja yang diberikan sebesar Rp250.000 per bulan.
Baca Juga: Diminta Menteri Luhut Tambah Tempat Tidur RS COVID-19, Pemda DIY Siapkan 50 Persen
"Kalau memang nantinya berupa pinjaman oleh koperasi, bunganya harus sangat kecil, sekitar 0,5 persen saja pertahun. Ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat bagi koperasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Diminta Menteri Luhut Tambah Tempat Tidur RS COVID-19, Pemda DIY Siapkan 50 Persen
-
BOR RS Rujukan COVID-19 di Jakarta Turun Jadi 62 Persen
-
Kasus Melonjak, Asrama Haji Lampung Disulap Jadi RS Darurat Covid-19
-
Wapres Sebut Positive Rate DIY 41 Persen, Begini Respon Pemda
-
Dirut Sardjito: Tambahan Tempat Tidur ICU Perlu Didukung Peralatan dan Tenaga Profesional
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!