Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 01 Agustus 2021 | 18:49 WIB
Pengunjung mencari alat kelengkapan memancing di salah satu toko alat pancing, Jalan Gedongkuning, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta, Minggu (1/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 berdampak ke seluruh sektor termasuk perekonomian. Namun, pedagang alat pancing, yang juga ikut terdampak, masih bisa bertahan meski tidak maksimal.

Seorang pedagang alat pancing di Jalan Gedongkuning, Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta mengaku akhir pekan memang banyak orang membeli alat dan kelengkapan memancing.

"Memang kondisi saat ini berbeda sebelum PPKM kemarin. Dulu setiap hari ada yang membeli alat-alat memancing, dan juga umpan untuk ikan," terang Nia, pedagang alat pancing ditemui wartawan, Minggu (1/8/2021).

Nia menerangkan bahwa paling banyak yang dicari dalam kondisi saat ini adalah kail pancing, benang, dan juga umpan untuk ikan. Pembelian kebutuhan tersebut cukup tinggi di akhir pekan.

Baca Juga: Warung Makan di Pantai Depok Dibobol Maling Selama PPKM, Polisi Akan Patroli

"Nah akhir pekan biasanya cukup banyak. Sebenarnya hari biasa ada yang membeli tapi tidak banyak," terang dia.

Nia tak bisa memastikan apakah memang kondisi PPKM ini membuat beberapa orang jenuh dan memilih kegiatan yang belum pernah mereka lakukan.

"Dulu itu sebelum ada Covid-19 kan hanya orang-orang tua yang banyak memancing. Itu setahu saya, sekarang sudah banyak yang tertarik. Alat pancing (joran) juga lebih banyak yang terjual saat PPKM ini," terang dia.

Pendapatan Nia memang belum sepenuhnya kembali normal. Sepekan lebih kurang bisa mengantongi omzet Rp250-400 ribu sebelum ada PPKM. Sementara sejak PPKM diberlakukan pendapatannya masih sekitar Rp200 ribu-an.

"Hari ini belum normal, tapi masih bisa bertahan dengan pendapatan yang ada. Harapannya PPKM tidak diperpanjang lagi," terang dia.

Baca Juga: Kebijakan Makan 20 Menit Dijadikan Bahan Lelucon, dr Tompi Beri Respons Menohok

Sementara pembeli alat pancing asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Tri (24) mengaku baru mencoba aktivitas memancing ketika pandemi Covid-19. Hal itu mengingat aktivitas berkeruman dibatasi.

"Aktivitas yang mengundang banyak orang seperti nongkrong di cafe dibatasi. Bahkan waktunya juga dibatasi. Jika di rumah cuma hanya tidur-tidur saja. Jadi tertarik memancing karena melihat di media sosial juga," jelas dia.

Tri memancing dalam sepekan dua kali. Biasanya ia dan teman-temannya memancing Sabtu dan Minggu.

"Ini juga untuk menghindari kejenuhan di tengah kondisi PPKM," ujar dia.

Load More