SuaraJogja.id - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga Level 4 berdampak ke seluruh sektor termasuk perekonomian. Namun, pedagang alat pancing, yang juga ikut terdampak, masih bisa bertahan meski tidak maksimal.
Seorang pedagang alat pancing di Jalan Gedongkuning, Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta mengaku akhir pekan memang banyak orang membeli alat dan kelengkapan memancing.
"Memang kondisi saat ini berbeda sebelum PPKM kemarin. Dulu setiap hari ada yang membeli alat-alat memancing, dan juga umpan untuk ikan," terang Nia, pedagang alat pancing ditemui wartawan, Minggu (1/8/2021).
Nia menerangkan bahwa paling banyak yang dicari dalam kondisi saat ini adalah kail pancing, benang, dan juga umpan untuk ikan. Pembelian kebutuhan tersebut cukup tinggi di akhir pekan.
Baca Juga: Warung Makan di Pantai Depok Dibobol Maling Selama PPKM, Polisi Akan Patroli
"Nah akhir pekan biasanya cukup banyak. Sebenarnya hari biasa ada yang membeli tapi tidak banyak," terang dia.
Nia tak bisa memastikan apakah memang kondisi PPKM ini membuat beberapa orang jenuh dan memilih kegiatan yang belum pernah mereka lakukan.
"Dulu itu sebelum ada Covid-19 kan hanya orang-orang tua yang banyak memancing. Itu setahu saya, sekarang sudah banyak yang tertarik. Alat pancing (joran) juga lebih banyak yang terjual saat PPKM ini," terang dia.
Pendapatan Nia memang belum sepenuhnya kembali normal. Sepekan lebih kurang bisa mengantongi omzet Rp250-400 ribu sebelum ada PPKM. Sementara sejak PPKM diberlakukan pendapatannya masih sekitar Rp200 ribu-an.
"Hari ini belum normal, tapi masih bisa bertahan dengan pendapatan yang ada. Harapannya PPKM tidak diperpanjang lagi," terang dia.
Baca Juga: Kebijakan Makan 20 Menit Dijadikan Bahan Lelucon, dr Tompi Beri Respons Menohok
Sementara pembeli alat pancing asal Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Tri (24) mengaku baru mencoba aktivitas memancing ketika pandemi Covid-19. Hal itu mengingat aktivitas berkeruman dibatasi.
"Aktivitas yang mengundang banyak orang seperti nongkrong di cafe dibatasi. Bahkan waktunya juga dibatasi. Jika di rumah cuma hanya tidur-tidur saja. Jadi tertarik memancing karena melihat di media sosial juga," jelas dia.
Tri memancing dalam sepekan dua kali. Biasanya ia dan teman-temannya memancing Sabtu dan Minggu.
"Ini juga untuk menghindari kejenuhan di tengah kondisi PPKM," ujar dia.
Berita Terkait
-
Mancing Santai Berujung Menegangkan, Warga Singapura Ini Dapat Tangkapan Tak Terduga
-
Memancing Lele Sampai Cari Cacing Pakai Kaos Mahal Rp8 Juta di Kampung Halaman, Betrand Peto Bikin Netizen Menangis
-
Capek Ketemu Orang, Prilly Latuconsina Pilih 'Isi Ulang Baterai' ke Laut Usai Lebaran
-
6 Tips Mudah Memancing untuk Pemula agar Langsung Mendapat Ikan
-
Ingin Memancing? Berikut 3 Pilihan Ikan Air Tawar untuk Pemancing Pemula
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon