SuaraJogja.id - Permintaan Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X untuk menempatkan pasien terkonfirmasi Covid-19 ke shelter khusus belum seluruhnya dijalankan Pemkot Yogyakarta.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan jika masih ada sekitar 1.000 pasien Covid-19 isoman di rumah mereka.
"Untuk pasien OTG atau gejala ringan dan isoman di rumah sekitar 1.631 orang. Itu jumlah per 2 Agustus," ujar Emma dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Emma mengatakan bahwa total masyarakat di Kota Yogyakarta yang sedang menjalani isolasi sebanyak 2.553 orang. Ia pun merinci jika jumlah pasien yang sedang menjalani isolasi di shelter sebanyak 922 orang.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta Masih Tinggi, Keterisian BOR Nyaris 100 Persen
"Jumlah yang isolasi di rumah memang cukup banyak saat situasi sekarang," ujar Emma.
Disinggung apakah ada upaya untuk memindahkan 1.631 orang ke shelter pemerintah atau shelter warga, Emma menyatakan bahwa perlu adanya pemantauan kondisi pasien.
"Ya nanti kan kami lihat, karena kami tidak bisa terjun langsung, nanti dari pihak RT dan RW yang memantau. Memang nantinya harus didaftarkan secara online lewat puskesmas," ujar dia.
Pihaknya tak mau berbicara banyak mengapa Pemkot belum bisa menjalankan perintah Gubernur DIY untuk menempatkan pasien Covid-19 ke shelter yang ada.
Namun begitu, pihaknya sudah memberikan sosialisasi ketika masyarakat memilih isoman di rumah. Harapannya bisa dilakukan dan tak menyebabkan penularan lebih luas.
Baca Juga: Gereja Reformed Injili Indonesia Yogyakarta Bagikan Oksigen Gratis, Begini Syaratnya
"Perlu diperhatikan ketika isoman di rumah dan ada anggota yang negatif Covid-19. Terutama kamar mandi yang harus dipisah. Nah ini kadang-kadang tidak bisa dilakukan oleh warga," ujar dia.
Lebih lanjut, Emma mengatakan bahwa ada sembilan shelter yang dimiliki Pemkot Yogyakarta. Kondisi saat ini juga mengurangi ketersediaan kamar bagi pasien penderita Covid-19.
"Di Shelter Bener itu sisa empat kamar. Selain itu ada Shelter Gemawang yang dimiliki Pemkot, tersisa sembilan kamar," jelasnya.
Pihaknya juga menyatakan jika pasien Covid-19 yang meninggal dunia kebanyakan saat menjalani perawatan di RS. Jika warga meninggal saat isoman di rumah, sangat jarang.
"Kebanyakan (meninggal) kan pasien komorbid, lalu lansia saat mereka menjalani perawatan di RS," kata Emma.
Berita Terkait
-
Penampakan Gang Sempit dan Rumah Orang Kaya Tempat Rizky Ridho 'Kecil' Melatih Skill Sepak Bola
-
7 Potret Rumah Baru Sarwendah yang Baru Saja Tersambar Petir
-
Pagar Rumah Seret saat Dibuka, Begini Cara Memperbaikinya
-
Rumah Sakit Gaza Batasi Layanan dan Terancam Tutup, Bahan Bakar Hanya Cukup 2 Hari!
-
Hadir di Agenda Royal Sedayu, BRI Berikan Tips Agar Bisa Beli Rumah di Usia Muda
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir