Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 16:18 WIB
Wahyana, wasit final tunggal putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - (Instagram/@ceritagunungkidul)

SuaraJogja.id - Menyusul euforia kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di nomor ganda putri final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021) WIB, masyarakat Indonesia kembali dibuat bangga dengan kontribusi seorang WNI di laga bergengsi tersebut.

Kali ini sanjungan ditujukan pada nomor tunggal putri. Memang Indonesia belum menyumbangkan wakil di partai puncak tersebut, tetapi pertandingan antara Chen Yu Fei dari China dengan Tai Tzu Ying dari Taiwan ini dipimpin oleh seorang warga Indonesia, Wahyana.

Mencuri perhatian publik, sosok Wahyana sang wasit yang memimpin pertandingan di Musashino Forest Sports Plaza itu berasal dari Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, DIY.

Di tempat ia tinggal, pria kelahiran 10 September 1967 ini sehari-hari berprofesi sebagai seorang guru.

Baca Juga: Singgung Pejabat Narsis, Dibalik Kemenangan Greysia/Apriyani yang Manis

Namun bukan di Sleman, Wahyana merupakan guru olahraga di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di SMP N 4 Patuk.

Menjejakkan sederet pengalaman hingga level tertinggi sebagai wasit bulu tangkis, rupanya dunia tepok bulu bukanlah cabang olahraga yang kali pertama ia tekuni.

Mulanya Wahyana merupakan atlet bola voli di klub Yuso dan sempat menjadi wasit bola voli tingkat provinsi DIY, tetapi ia akhirnya berhenti karena cedera engkel yang cukup parah.

Setelah sembuh, Wahyana mulai bermain bulu tangkis hingga setahun kemudian mulai menapaki karier wasit bulu tangkis.

Sebagai umpire di final Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana tentu memiliki rekam jejak mentereng.

Baca Juga: Cara Elegan Prabowo Ucapkan Selamat ke Greysia dan Apriyani

Telah mengantongi sertifikat wasit internasional dari BWF, tak heran jika Wahyana sudah terbiasa memimpin beragam turnamen di luar negeri, dan salah satunya yang bergengsi tentu final Olimpiade Tokyo 2020.

Pada 1998, pria yang juga wakil kepala sekolah bidang kurikulum di SMP N 4 Patuk ini sudah mulai menjadi wasit. Kala itu, setelah satu tahun bermain bulu tangkis, ia ditawari menjadi hakim garis tingkat kabupaten. Selama dua tahun ia melakoninya.

Wahyana pun mengikuti ujian wasit tingkat kabupaten dan menjadi lulusan terbaik pada 2000, begitu juga ketika dikirim ke ujian tingkat provinsi.

Kariernya pun melejit. Sejak 2006 ia sudah tercatat sebagai wasit Badminton Asia dan sejak 2012 sebagai wasit BWF.

Bukan itu saja, dalam ujian wasit internasional, Wahyana sempat ditunjuk sebagai asesor atau tim penilai.

Lantas tak mengejutkan, dengan keuletannya, ia kemudian diangkat sebagai pengurus pusat PBSI dalam Sub Bidang Perwasitan dengan masa bakti mulai 2020 sampai 2024 mendatang.

Berbagai kejuaraan bergengsi bulu tangkis yang pernah dipimpin Wahyana antara lain Sudirman Cup, SEA Games, Thomas & Uber Cup, Asian Games, hingga All England.

Nama Wahyana pun kini makin dikenal setelah memimpin laga panas final bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020, yang akan menjadi salah satu kenangan manisnya sebelum menutup karier wasit bulu tangkis di 2022.

Load More