SuaraJogja.id - Dua titik penyekatan di Kabupaten Bantul dibuka meski PPKM level 4 dilanjutkan sampai 9 Agustus 2021. Kedua titik yang dibuka itu adalah simpang empat Wojo dan simpang empat Druwo.
"Kami buka penyekatan jalan yang menuju ke arah Kota Jogja di dua titik itu sejak tadi malam," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta pada Selasa (3/8/2021).
Pantauan SuaraJogja.id di simpang empat Druwo, road barrier (penghalang jalan) yang dipasang di sebelah utara kini sudah ditepikan, sehingga kini pengendara sudah bisa melewatinya.
Alasan dibukanya titik penyekatan ke arah Kota Jogja karena Dishub Kota Jogja sudah banyak penyekatan. Sebelumnya Dishub Bantul hanya diminta untuk membantu Dishub DIY untuk mengurangi mobilitas kendaraan yang menuju ke Kota Jogja.
Baca Juga: Satgas: Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Turun, Kecuali Yogyakarta
"Karena dulu ada perintah dari Dishub DIY untuk mengurangi aktivitas ke Kota Jogja. Tapi sekarang di Kota Jogja penyekatan dan pembukaan sudah tertata, jadi dilepas (penghalang jalannya) tidak apa-apa," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini belum ada penambahan titik penyekatan. Pihaknya masih menunggu instruksi bupati menyangkut perpanjangan PPKM level 4.
"Kami masih menunggu instruksi Pak Bupati nanti bagaimana. Saat ini aturannya masih sama dengan pelaksanaan PPKM level 4 kemarin," katanya.
Ihwal lampu penerangan jalan juga masih dimatikan mulai pukul 20.00-05.00 WIB.
"Kalau lampu jalan masih kami matikan untuk mengurangi kerumunan," imbuhnya.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Sepekan Lagi, Serikat Buruh Jogja: Jangan Anggap Rakyat Anak Kecil
Seorang pengendara yang melintas, Bagus mengaku senang dengan dibukanya akses dari Bantul menuju Kota Jogja, khususnya di simpang empat Druwo. Pasalnya, dia sudah tidak perlu untuk mencari jalan lain.
"Selama disekat kemarin harus putar-putar cari jalan lain kalau mau ke kota," ujar Bagus.
Berita Terkait
-
Satgas: Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Turun, Kecuali Yogyakarta
-
PPKM Diperpanjang Sepekan Lagi, Serikat Buruh Jogja: Jangan Anggap Rakyat Anak Kecil
-
PPKM Level 4 Diperpanjang, Angka Kematian Covid Indonesia Hari Ini Pecah Rekor 1.598 Jiwa
-
Viral iBox Jualan iPhone 12 di Pinggir Trotoar Surabaya, Cuma Modal Motor sama Spanduk
-
PPKM Diperpanjang, Ini Syarat Perjalanan Pakai Kendaraan Pribadi
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus
-
Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY
-
Selamatkan Industri Ekspor! Strategi Jitu Hadapi Gempuran Tarif AS: TKDN Jadi Kunci?