SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain guguran lava yang terus keluar ada pula awan panas yang sempat teramati kembali.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan awan panas guguran itu teramati pada periode pengamatan Kamis (5/8/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB. Terlihat awan panas guguran dari puncak Merapi itu menuju ke arah barat daya.
Awan panas guguran Merapi pada tanggal 5 Agustus 2021 itu tepatnya terjadi pada pukul 04.49 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 99 detik.
"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1000 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/8/2021).
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Tidak hanya awan panas, kata Hanik, sejumlah guguran lava turut teramati dalam periode pengamatan enam jam terbaru itu.
"Teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000 - 2.000 meter ke arah barat daya," ujarnya.
Sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut. Mulai dari kegempaan guguran sebanyak 43 kali, hybrid atau fase banyak sejumlah 134 kali dan vulkanik dangkal sebanyak 37 kali dan hanya 1 kali kegempaan hembusan.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Rabu (8/8/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Sempat pula teramati luncuran awan panas dari Gunung Merapi.
Baca Juga: Dua Pembunuhan Terjadi di Sleman Kurang dari Sepekan, Kustini Minta Polisi Segera Usut
Awan panas guguran yang juga hanya muncul satu kali tersebut terjadi tepatnya pukul 05.41 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 16 mm dan durasi 141 detik jarak luncur 1.400 meter ke barat daya.
Selain kemunculan wedus gembel yang teramati keluar dari puncak Merapi pada periode tersebut. Sejumlah guguran lava juga tetap masih keluar.
"Teramati 10 kali guguran lava dengan jarak luncur 800 - 2.000 meter ke arah barat daya," tuturnya
Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut. Dominasi kegempaan yakni hybrid atau fase banyak sejumlah 406 kali, lalu ada kegempaan guguran sejumlah 163 kali, hembusan 22 kali, vulkanik dangkal sejumlah 70 kali serta tektonik jauh hanya 2 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro. Lalu sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Berita Terkait
-
Pagi Ini Merapi Luncurkan Awan Panas ke Barat Daya, Jarak Mencapai 1,4 Kilometer
-
4 Guguran Lava Merapi Dalam 6 Jam Terakhir, Jarak Terjauh Capai 1,2 Km ke Barat Daya
-
Tokoh Masjid Jogokariyan Ustaz Fanni Rahman Wafat, Ustaz Yusuf Mansur: Surga Surga Surga
-
Masih Luncurkan Lava, Suara Guguran Merapi Sempat Terdengar dari Pos Babadan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik