SuaraJogja.id - Kasus pembunuhan di Ngemplak dan Kalasan yang terjadi secara beruntun mendapat perhatian serius dari Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Ia mengecam keras tindakan pembunuhan yang terjadi di wilayahnya dan meminta polisi untuk bergerak cepat mengusut tuntas tindak kasus pembunuhan tersebut.
“Ini jelas-jelas merupakan sebuah tindakan yang sangat tidak terpuji dan sangat terkutuk. Saya sangat mengecam keras tindakan itu (pembunuhan). Saya meminta kepolisian untuk bergerak cepat mengusut tuntas kasus ini,” jelas Kustini kepada awak media, Rabu (4/8/2021).
Kustini mengaku prihatin dan turut berbelasungkawa untuk korban pembunuhan di Ngemplak dan Kalasan yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari seminggu.
Meskipun kondisi saat ini masih di tengah pandemi, Kustini memgimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan serta kepedulian terhadap keamanan lingkungan masing-masing. Pihaknya tidak ingin kriminalitas di Sleman meningkat akibat dari fokus pemerintah terhadap penanganan Covid-19.
Baca Juga: Tak Jera Jual Narkoba, Sopir Truk asal Sleman Edarkan Sabu Seberat 49,56 gram
“Perlu diperhatikan terutama untuk anak - anak harus selalu mendapatkan pengawawan ketat dari orang tuanya agar terhindar dari tindak kejahatan. Apalagi pembelajaran masih menerapkan sistem belajar daring dari rumah,” ujarnya.
Kustini menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas DP3AP2 Sleman. Terkait pemberian pendampingan serta dukungan kepada keluarga korban.
Tidak dipungkiri Kustini, pihak keluarga pasti mengalami syok cukup berat. Sehingga perlu pendampingan dari pihak-pihak terkait.
“Dalam posisi seperti ini pasti keluarga korban syok berat. Sehingga kita akan minta dinas terkait untuk memberikan pendampingan. Dan saya berharap pelaku segera ditemukan dan diproses hukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Diketahui kasus dugaan pembunuhan pertama diketahui saat sesosok mayat perempuan berinisial DLP (21) ditemukan terkubur tidak terlalu dalam di Padukuhan Ngemplak Asem, Umbulmartani pada Sabtu (24/7/2021) lalu.
Baca Juga: Sosok Bambang Pamungkas di Balik Karier Wonderkid PSS Sleman Saddam Gaffar
Lalu berselang empat hari tepatny pada Rabu (28/7/2021), seorang siswa SMP berinisial YP (16) ditemukan telah meninggal dengan bersimbah oleh ibunya sendiri dengan sejumlah luka di kepala dan perut.
Berita Terkait
-
FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Trump oleh Remaja 17 Tahun Asal Wisconsin
-
Sadis! Aksi Pembunuhan di Kota Wisata Terekam CCTV, Pelaku Tusuk Leher Korban
-
Misteri Kematian Jurnalis di Hotel: Sopir Ambulans Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Komnas Perempuan Desak Aparat Hukum Identifikasi Kasus Femisida
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu