Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 30 Juli 2021 | 21:59 WIB
Ilustrasi Pembunuhan. [Antara]

SuaraJogja.id - Polres Sleman masih melakukan pendalaman terkait kasus dugaan pembunuhan yang menimpa seorang siswa SMP berinisial YP (16) di Tirtomartani, Kalasan, Sleman pada Rabu (28/7/2021) malam.

Sejauh ini polisi menduga, korban sengaja dibunuh oleh orang dekatnya. 

"Dugaan kita ya masih ada lingkaran mereka (korban). Kemungkinan besar antara korban dan pelaku ini saling kenal," kata Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono kepada awak media, Jumat (30/7/2021).

Dugaan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya setelah dilakukan olah tkp sebelumnya, polisi tidak menemukan adanya barang yang hilang di rumah korban.

Baca Juga: Selain Vaksin, Ketersediaan Obat Antivirus di Sleman juga Mulai Menipis

"Korban kan di dalam rumah juga tidak ada barang yang hilang juga" tuturnya.

Hingga saat ini pihaknya masih berupaya untuk mencati titik terang kasus dugaan pembunuhan siswa SMP ini. Termasuk dengan mendalami keterangan ibu korban yang terus didalami.

"Masih kita dalami semua kemungkinan-kemungkinan, informasi apapun kami cek. Baik pembuktian secara ilmiah dan sebagainya. Termasuk keterangan saksi-saksi yang lain masih kita cari," ungkapnya.

Wachyu menambahkan pihaknya juga belum menemukan barang bukti dari kejadian mengenaskan tersebut.

Kendati begitu berdasarkan kondisi terakhir korban saat ditemukan, polisi meyakini YP merupakan korban pembunuhan. 

Baca Juga: 10 Kasus Covid-19 Varian Delta Muncul di Sleman, Tersebar di Dua Kapanewon Ini

"(Barang bukti) belum ketemu. (Kasus) Kalasan ini pembunuhan," tandasnya.

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Kalasan, Iptu Sri Pujo menungkapkan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat ditemukan oleh ibunya.

"(Saat ditemukan) bersimbah darah. Lukanya di kepala belakang, atas, mulut sobek, rambut di kanan kiri, diduga sengaja dibunuh. Intinya seperti itu. Sama (luka) perut," ucapnya.

Mengenai keberadaan sang ibu sebelum kejadian tersebut, kata Sri Pujo, ibu korban sedang berada di rumah sakit untuk berobat.

"(Ibunya) baru di luar. Di rumah sakit, berobat. Di rumah itu kosong sama cuma anaknya tok," tuturnya.

Disampaikan Sri Pujo, berdasarkan informasi awal saat sebelum kejadian tidak ada tetangga di sekitar rumah korban yang mendengar adanya keributan. Tetangga datang setelah ibu korban meminta tolong.

"Tidak (terdengar keributan). Itu info awal seperti itu. Setelah ibunya masuk didapati meninggal terus minta tolong sama tetangga ada yang masuk gitu. Kita masih pendalaman lagi terkait itu," terangnya.

Load More