Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 09:15 WIB
Titik api akibat kebakaran vegetasi terpantau di lereng barat daya gunung Merapi. Musim kemarau menyebabkan vegetasi mudah terbakar terkena pijaran lava. (Dok. BPPTKG).

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum kembali terlihat mengeluarkan awan panas gugur tetapi sejumlah lava masih terus keluar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan dalam periode pengamatan Selasa (3/8/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tercatat sejumlah guguran lava itu keluar dari puncak Merapi.

"Teramati 4 kali guguran lava pijar ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8/2021).

Dalam periode pengamatan kali ini juga terlihat munculnya asap sulfatara di puncak kawah. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Omzet Anjlok Tak Surutkan Niat Pengusaha Kafe Sleman Bantu Nakes

Terdapat pula sejumlah kegempaan yang juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi dalam periode tersebut.

Kegempaan masih didominasi oleh kegempaan hybrid atau fase banyak sejumlah 141 kali, lalu ada kegempaan guguran sebanyak 28 kali, dan vulkanik dangkal sebanyak 17 kali.

"Ada pula hembusan sejumlah 3 kali dan tektonik jauh sebanyak 1 kali," imbuhnya.

Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya atau tepatnya pada Senin (2/8/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB. Tidak ada awan panas guguran yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi.

Aktivitas Merapi dalam 24 jam terakhir itu masih didominasi oleh sejumlah guguran lava dan kegempaan.

Baca Juga: Dispar Sleman Rencanakan Tambah Lagi Destinasi Wisata Untuk Gelar Vaksinasi

"Teramati guguran lava 5 kali ke barat daya dengan jarak luncur maksimum 1200 meter," tuturnya

Load More